Show simple item record

dc.contributor.authorDIMAS ANGGARA UTAMA
dc.date.accessioned2023-02-07T02:10:15Z
dc.date.available2023-02-07T02:10:15Z
dc.date.issued2022-12-30
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/42282
dc.description.abstractKecamatan Wedi, Kabupaten Klaten adalah salah satu wilayah yang bertanah lempung dengan nilai daya dukung yang rendah dan kondisi kembang susut yang relatif tinggi karena perubahan kadar air. Tanah lempung mempunyai kandungan air yang cukup banyak sehingga tanah lempung mempunyai sifat yang lebih lunak dan kemampuan daya dukung yang rendah. Tanah lempung yang memiliki daya dukung rendah dapat menyebabkan terjadinya kerusakan baik pada bangunan maupun pada jalan karena tidak dapat berfungsi dengan baik dalam menerima dan menahan beban dari struktur diatasnya. Pada tugas akhir ini, untuk mengatasi permasalahan tersebut dilakukan pengujian stabilisasi tanah dengan menggunakan bahan tambah serbuk kaca dan limbah gypsum. Beberapa parameter untuk mengetahui besaran dari daya dukung tanah asli dan yang telah diberikan bahan tambah adalah dengan melakukan pengujian CBR (Soaked dan Unsoaked) dan pengujian geser langsung. Pengujian CBR unsoaked dilakukan dengan menambahkan serbuk kaca sebesar 2%, 4%, dan 8%, dan penambahan limbah gypsum secara konstan sebesar 8% dengan lama waktu pemeraman 1 hari, 3 hari, dan 7 hari. Sedangkan pada pengujian CBR soaked dan kuat geser langsung dilakukan dengan kadar penambahan bahan tambah yang sama dengan CBR unsoaked dengan lama waktu pemeraman 7 hari. Selain dari pengujian mekanik, penelitian ini juga melakukan pengujian fisik. Berdasarkan hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa klasifikasi tanah menurut AASHTO adalah tanah berlempung dengan memiliki sifat sedang sampai dengan buruk (A-7-6) dan klasifikasi tanah menurut USCS adalah CL atau lempung anorganik yang memiliki plastisitas rendah sampai dengan plastisitas sedang, lempung berkerikil, lempung pasiran, lempung berlanau, lempung kurus. Nilai CBR unsoaked tanah asli sebesar 4,511% dan nilai CBR soaked 0,837% tanah asli sebesar. Penambahan bahan tambah serbuk kaca 2%, 4%, dan 8% dengan limbah gypsum 8% diketehui nilai CBR unsoaked pada lama waktu pemeraman 1 hari sebesar 6,37%, 7,16%, dan 8,46%, pada lama waktu pemeraman 3 hari sebesar 6,93%, 8,79%, dan 9,77%, pada lama waktu pemeraman 7 hari sebesar 8,32%, 10,04%, dan 11,44%. Pada pengujian CBR soaked dengan lama waktu pemeraman 7 hari sebesar 1,35%, 1,53%, dan 2%. Pada pengujian kuat geser pada tanah asli didapatkan nilai kohesi (c) sebesar 0,252 kg/cm² dan nilai sudut geser dalam (φ) sebesar 41,168°. Tanah asli yang ditambah dengan serbuk kaca 2%, 4%, dan 8% dengan limbah gypsum 8% dengan lama waktu pemeraman 7 hari diketahui nilai kohesi (c) sebesar 0,269 kg/cm², 0,338 kg/cm², dan 0,404 kg/cm², dan nilai sudut geser dalam (φ) sebesar 49,039°, 50,792°, dan 58,959°.en_US
dc.publisherUNIVERSITAS ISLAM INDONESIAen_US
dc.titlePengaruh Penambahan Limbah Serbuk Kaca Dan Gypsum Terhadap Nilai Cbr Dan Kuat Geser Pada Tanah Lempung (The Effect Of Addition Of Glass Powder And Gypsum Waste On Cbr Value And Shear Strength Parameter Value In Clay)en_US
dc.Identifier.NIM15511275


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record