Pengaruh Penambahan Limbah Serbuk Kaca Dan Gypsum Terhadap Nilai Cbr Dan Kuat Geser Pada Tanah Lempung (The Effect Of Addition Of Glass Powder And Gypsum Waste On Cbr Value And Shear Strength Parameter Value In Clay)
Abstract
Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten adalah salah satu wilayah yang bertanah lempung
dengan nilai daya dukung yang rendah dan kondisi kembang susut yang relatif tinggi karena
perubahan kadar air. Tanah lempung mempunyai kandungan air yang cukup banyak sehingga tanah
lempung mempunyai sifat yang lebih lunak dan kemampuan daya dukung yang rendah. Tanah
lempung yang memiliki daya dukung rendah dapat menyebabkan terjadinya kerusakan baik pada
bangunan maupun pada jalan karena tidak dapat berfungsi dengan baik dalam menerima dan
menahan beban dari struktur diatasnya.
Pada tugas akhir ini, untuk mengatasi permasalahan tersebut dilakukan pengujian stabilisasi
tanah dengan menggunakan bahan tambah serbuk kaca dan limbah gypsum. Beberapa parameter
untuk mengetahui besaran dari daya dukung tanah asli dan yang telah diberikan bahan tambah
adalah dengan melakukan pengujian CBR (Soaked dan Unsoaked) dan pengujian geser langsung.
Pengujian CBR unsoaked dilakukan dengan menambahkan serbuk kaca sebesar 2%, 4%, dan 8%,
dan penambahan limbah gypsum secara konstan sebesar 8% dengan lama waktu pemeraman 1 hari,
3 hari, dan 7 hari. Sedangkan pada pengujian CBR soaked dan kuat geser langsung dilakukan dengan
kadar penambahan bahan tambah yang sama dengan CBR unsoaked dengan lama waktu pemeraman
7 hari. Selain dari pengujian mekanik, penelitian ini juga melakukan pengujian fisik.
Berdasarkan hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa klasifikasi tanah menurut AASHTO
adalah tanah berlempung dengan memiliki sifat sedang sampai dengan buruk (A-7-6) dan klasifikasi
tanah menurut USCS adalah CL atau lempung anorganik yang memiliki plastisitas rendah sampai
dengan plastisitas sedang, lempung berkerikil, lempung pasiran, lempung berlanau, lempung kurus.
Nilai CBR unsoaked tanah asli sebesar 4,511% dan nilai CBR soaked 0,837% tanah asli sebesar.
Penambahan bahan tambah serbuk kaca 2%, 4%, dan 8% dengan limbah gypsum 8% diketehui nilai
CBR unsoaked pada lama waktu pemeraman 1 hari sebesar 6,37%, 7,16%, dan 8,46%, pada lama
waktu pemeraman 3 hari sebesar 6,93%, 8,79%, dan 9,77%, pada lama waktu pemeraman 7 hari
sebesar 8,32%, 10,04%, dan 11,44%. Pada pengujian CBR soaked dengan lama waktu pemeraman
7 hari sebesar 1,35%, 1,53%, dan 2%. Pada pengujian kuat geser pada tanah asli didapatkan nilai
kohesi (c) sebesar 0,252 kg/cm² dan nilai sudut geser dalam (φ) sebesar 41,168°. Tanah asli yang
ditambah dengan serbuk kaca 2%, 4%, dan 8% dengan limbah gypsum 8% dengan lama waktu
pemeraman 7 hari diketahui nilai kohesi (c) sebesar 0,269 kg/cm², 0,338 kg/cm², dan 0,404 kg/cm²,
dan nilai sudut geser dalam (φ) sebesar 49,039°, 50,792°, dan 58,959°.
Collections
- Civil Engineering [4192]