Show simple item record

dc.contributor.authorAMALIA SRI SULANJARI
dc.date.accessioned2023-02-01T07:38:30Z
dc.date.available2023-02-01T07:38:30Z
dc.date.issued2023-01-03
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/42239
dc.description.abstractTurki sudah mengupayakan untuk dapat bergabung ke Uni Eropa sejak lama, namun prosesnya tidak kunjung selesai-selesai, bahkan sempat terjadi pembekuan aksesi pada masa pemerintahan Presiden Recep Tayyip Erdogan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hambatan apa saja yang membuat Turki mengalami kendala bergabung ke Uni Eropa pada masa pemerintahan Presiden Recep Tayyip Erdogan (2014-2022). Penelitian ini menggunakan teori konstruktivisme menurut Nicholas Onuf untuk menganalisis hambatan-hambatan aksesi Turki ke Uni Eropa. Teori ini memiliki 2 poin utama untuk menjelaskan mengapa sebuah fenomena sosial dapat terjadi. Yang pertama adalah karakter atau asal usul yang dimiliki seseorang individu akan mempengaruhi cara individu tersebut bekerja. Kemudian yang kedua bahwa dengan melihat, merasakan dan mendengarkan individu dapat memiliki interpretasi yang kemudian mempengaruhi cara individu tersebut bekerja. Permasalahan domestik dan Internasional Turki pada era Recep Tayyip Erdogan merupakan akar dari hambatan aksesi Turki ke Uni Eropa yang kemudian di poles dengan karakteristik “Islam” dan “otoriter” Erdogan yang membuat proses aksesi Turki menjadi kian terhambat. Ditambah juga dengan pidato-pidato Erdogan yang semakin menguatkan interpretasi “Islam” dan “otoriter” dalam pemerintahan Erdogan yang membuat proses aksesi menjadi sulit.en_US
dc.publisherUNIVERSITAS ISLAM INDONESIAen_US
dc.titleHambatan Proses Aksesi Turki Ke Uni Eropa Di Era Recep Tayyip Erdogan (2014-2022)en_US
dc.Identifier.NIM18323011


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record