Show simple item record

dc.contributor.authorJIHAN NURWAHIDAH
dc.date.accessioned2023-02-01T04:45:03Z
dc.date.available2023-02-01T04:45:03Z
dc.date.issued2022-10-03
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/42228
dc.description.abstractAutokorelasi spasial merupakan salah satu analisis spasial untuk menentukan pola hubungan atau korelasi antar lokasi amatan. Kasus Covid-19 di provinsi Jawa Barat merupakan salah satu provinsi yang memiliki kasus tertinggi di Indonesia. Jawa Barat merupakan wilayah yang padat akan penduduk, menyebabkan sering terjadinya interakasi sesama manusia, sehingga peluang risiko penyebaran Covid- 19 juga tinggi. Penelitian ini bertjuan untuk melihat penyebaran kasus Covid-19 di Jawa Barat dari tahun 2020-25 Agustus 2022 terjadi secara acak atau kejadian di suatu wilayah dipengaruhi oleh kasus wilayah-wilayah tetangganya dengan menggunakan analisis spasial Global Indeks Moran dan LISA. Hasil dari analisis spasial yang digunakan adalah didapatkan nilai Indeks Moran sebesar I, = 0.64. Nilai Indeks Moran yang didapatkan berada pada rentang O < I, < 1, yang menunjukkan autokorelasi spasial positif yang artinya pola penyeberan spasial yang terjadi adalah berkelompok. Kemudian wilayah Bekasi, Bogor, Depok dan Indramayu merupakan wilayah yang rawan terhadap penyebaran penyakit Covid- 19 karena pada kuadran I (HH). sedangkan, wilayah Banjar, Pangandaran, Majalengka, Tasikmlaya, dan Ciamis merupakan wilayah yang berada pada kategori aman karena berada pada kuadran III (LL).en_US
dc.publisherUNIVERSITAS ISLAM INDONESIAen_US
dc.titleIdentifikasi Penyebaran Covid-19 Di Jawa Barat Menggunakan Indeks Moran Dan Local Indicator Of Spatial Association (LISA) (Studi Kasus : Kasus Covid-19 Di Jawa Barat)en_US
dc.Identifier.NIM18611043


Files in this item

FilesSizeFormatView

There are no files associated with this item.

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record