Evaluasi Kuantitatif Penggunaan Analgetik Di Seluruh Puskesmas Di Kota Yogyakarta Tahun 2019-2021
Abstract
Nyeri merupakan problem medis yang banyak dialami oleh pasien yang
datang berobat ke fasilitas kesehatan. Terdapat banyak pilihan analgetik yang dapat
digunakan untuk pengobatan nyeri dan penggunaannya penting untuk dievaluasi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil penggunaan analgetik di seluruh
puskesmas di Kota Yogyakarta pada tahun 2019-2021 berdasarkan jenis dan
kuantitas yang dihitung dengan metode ATC/DDD dan berdasarkan profil DU90%.
Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pengumpulan data secara retrospektif
berupa data penggunaan analgetik untuk seluruh puskesmas di Kota Yogyakarta
diperoleh dari Instalasi Farmasi Kabupaten (IFK) Dinas Kesehatan Kota
Yogyakarta. Data yang diperoleh selanjutnya akan diolah menggunakan metode
Anatomical therapeutic Chemical (ATC)/Defined Daily Dose (DDD) dan Drug
Utilization 90% (DU 909%). Hasil penelitian menunjukkan obat analgetik di seluruh
puskesmas Kota Yogyakarta tahun 2019-2021 yang digunakan sebanyak 9 jenis
obat, yang tertinggi adalah parasetamol pada tahun 2019 yaitu 429,12 DDD/1000
penduduk, tahun 2020 yaitu 272,83 DDD/1000 penduduk, dan tahun 2021 yaitu
269,99 DDD/1000 penduduk. Total kuantitas penggunaan tertinggi pada tahun
2019 di bulan januari, di tahun 2020 bulan februari, dan pada tahun 2021 di bulan
desember. Total kuantitas penggunaan per tahun mengalami penurunan, tahun 2019
yaitu. 1167,23 DDD/1000 penduduk, tahun 2020 yaitu 794,21 DDD/1000
penduduk, dan tahun 2021 yaitu 701,49 DDD/1000 penduduk. Obat analgetik yang
masuk dalam segmen DU 90% pada tahun 2019-2021 adalah parasetamol, natrium
diklofenak, asam mefenamat, alopurinol, dan ibuprofen.
Collections
- Pharmacy [1444]