Analisis Status Mutu Air Tanah Dengan Parameter Cu, Mg, Ca, Dan Sulfat Pada Daerah Aliran Sungai Winongo Kota Yogyakarta
Abstract
Meningkatnya jumlah permukiman dan aktivitas manusia menyebabkan
berkurangnya lahan terbuka hijau yang akan berpengaruh terhadap kondisi hidrologi pada
DAS (Daerah Aliran Sungai) Winongo sehingga akan berpengaruh terhadap status mutu
air tanah di wilayah tersebut. Pemanfaatan air tanah di kota Yogyakarta merupakan hal
yang penting bagi masyarakat sebagai kebutuhan hidup sehari hari. Tujuan dari penelitian
ini mengetahui status geokimia dan status air tanah di kawasan Kota Yogyakarta dengan
mengukur parameter khusus yaitu, Cu, Mg, Ca , dan Sulfat
.
Pengambilan sampel
dilakukan pada objek sumur penduduk yang berjumlah 32 sampel yang tersebar di 5
kecamatan di Kota Yogyakarta dengan metode Grid sampling. Parameter pengujian in situ
yang dilakukan adalah suhu, pH, TDS, DHL, dan salinitas dengan menggunakan alat
multimeter, sedangnkan pengujian ex situ menggunakan metode Spektrofometri Serapan
Atom (AAS) untuk parameter Tembaga (Cu), metode Titrimetri untuk parameter
kesadahan total kalsium (Ca) dan Magnesium (Mg), serta metode Turbidimetri untuk
parameter Sulfat (SO). Berdasarkan hasil penelitian didapatkan hasil kandungan Tembaga
pada air sumur warga pada Daerah Aliran Sungai Winongo (DAS) berkisar antara 0,02 -
0,23 mg/L. Parameter Sulfat berkisar antara 13,10 – 41,32 mg/L, Magnesium berkisar
antara 2,05 – 7,15 mg/L, dan Calsium berkisar anatara 10 – 178 mg/L. Berdasarkan hasil
skoring pada 4 parameter pengujian menunjukan bahwa status mutu air tanah pada air
sumur warga di sekitar Daerah Aliran sungai Winongo (DAS) didapatkan jumlah skor
sebesar -16 dengan kategori cemar sedang dan termasuk kedalam kelas C.
Collections
- Environmental Engineering [1439]