Potensi Penggunaan Pembenah Tanah Dan Mikroorganisme Untuk Stabilisasi Tanah Bekas Tambang Emas (Studi Kasus: Tambang Emas Desa Kalirejo, Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta)
Abstract
Wilayah Pertambangan Rakyat (WPR) adalah suatu kawasan yang telah
disahkan oleh pemerintah sebagai kawasan pertambangan yang dikelola
masyarakat yang berguna untuk kemakmuran masyarakat lokal. Tambang emas di
kulonprogo masih melakukan pengolahan emas dengan menggunakan teknik
amalgamasi. Pada proses tersebut masih menggunakan logam. logam berat
digolongkan dalam polutan beracun bagi lingkungan. Oleh karena itu,
diperlukannya stabilisasi tanah pada tanah bekas tambang emas guna untuk
meningkatkan produktivitas pada tanah serta menurunkan konsentrasi pada logam.
Penelitian kali ini lakukan untuk mengetahui karakterisasi sifat kimia pada tanah
uji dan menganalisa dari pengaruh penggunaan pembenah tanah dan
mikroorganisme dalam perbaikan kualitas tanah baik itu serapan logam berat (Pb,
Cd, Hg) dan nutrisi (P dan K). penelitian ini dilakukan dengan perlakuan berupa
pencampuran tanah uji dengan kompos kandang dan biochar sebagai pembenah
tanah dan bakteri indigenous sebagai mikroba. Dilakukannya pengamatan pada
sampel uji dengan parameter yang dibutuhkan yaitu pH, temperatur, dan
kelembaban pada tanah. Didapatkan hasil yang cukup signifikan yaitu terjadi
peningkatan pada pH tanah dan kelembaban yang meningkat, serta bisa
mengecilkan angka konsentrasi pada logam dengan analisis data logam
menggunakan AAS (Atomic Absorption Spectophotometer).
Collections
- Environmental Engineering [1435]