Transisi Sistem Pembelajaran Daring Ke Luring Dalam Meningkatkan Keaktifan Belajar Anak Di Desa Nogotirto, Yogyakarta
Abstract
Tahun 2020 adalah awal mula transisi sistem pendidikan yang ada di
Indonesia dengan penyebab merebaknya virus corona di masyarakat. Oleh sebab
masuknya virus tersebutlah pemerintah mengeluarkan kebijakan dalam aspek
pendidikan yaitu dengan merubah sistem pembelajarannya. Perubahan pertama
yang terjadi disaat pandemi adalah dari pembelajaran luring ke pembelajaran
daring. Setelah di Indonesia kasus aktif virus corona menurun pemerintah
mengeluarkan kebijakan untuk merubah sistem pembelajaran lagi dari
pembelajaran daring ke luring. Tujuan dari penelitian ini adalah Mendiskripsikan
dan menganalisis terhadap keaktifan para anak dengan kebijakan pemerintah
tersebut Penelitian ini termasuk dalam penelitian kualitatif dengan jenis penelitian
yaitu diskriptif yang menggambaran keadaan obyek yang di teliti. Teknik
pengambilan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi.
Serta subjek penelitiannya yaitu lima orangtua beserta anaknya dan kepala desa
selaku pemangku tertinggi di lingkungan Desa Nogotirto. Hasil dari penelitian ini
menunjukkan bahwa pembelajaran daring yang terjadi di Desa Nogotirto
memanfaatkan 3 aplikasi yaitu whatsapp, google clashroom dan youtube. Dengan
mengalami 2 pergantian sistem selama pandemi di Desa Nogotirto di awal
pergantiannya dari pembelajaran luring ke daring, setelah itu dari pembelajaran
daring ke luring menunjukkan bahwa keaktifan belajar anak menurun saat
pembelajaran dilakukan secara daring. Sebaliknya ketika pembelajaran dilakukan
secara luring keaktifan belajar anak menigkat.