Pengendalian Kualitas Proses Pengelasan Dengan Menggunakan Metode Six Sigma Dan Failure Mode And Effect Analysis (Fmea) (Studi Kasus: Umkm Cipta Utama)

Abstract

UMKM Cipta utama merupakan salah satu industri manufaktur yang memproduksi pagar dan teralis dengan berbagai bentuk, warna, spesifikasi dan berbagai kebutuhan. Pada tahun 2020 dan 2021 UMKM Cipta Utama mengalami banyak kecatatan produk dengan nilai sigma 3,63 dan 3,64 yang berarti berada pada 3-sigma. Kecacatan produk tersebut menyebabkan terjadi banyak aduan dari konsumen. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode Six Sigma sebagai upaya pengendalian jumlah produk cacat dengan siklus DMAIC yaitu define berfungsi untuk menemukan nilai critical to quality dan menemukan 4 jenis cacat produk dan cacat yang mendominasi adalah jenis cacat cracks. Kemudian hasil dari CTQ dilanjutkan dengan pengolahan data atribut. Pada siklus measure yang didalamnya terdapat nilai DPMO yang hasilnya 41960,3 dan nilai sigma 3,23. Setelah menemukan hasil perhitungannya peneliti menganalisis pada siklus analysis data atribut menghasilkan beberapa akar masalah seperti kurang teliti dalam memilih material, tidak melakukan perlakuan panas, kesalahan pengaturan suhu dan pemilihan elektroda yang salah. Tahapan improve menggunakan metode FMEA dengan melihat nilai RPN tertinggi. Nilai RPN tertinggi pada cacat cracks adalah kesalahan memilih elektroda dengan nilai RPN sebesar 392. Setelah mendapatkan nilai RPN tertinggi kemudian menggunakan metode five ways untuk menemukan usulan perbaikan yang sesuai dengan permasalahan yang terjadi. Berdasarkan five whys yang telah dilakukan di dapatlah usulan perbaikan memberikan regulasi informasi yang benar dalam bentuk standar operational procedure tentang memilih elektroda yang sesuai dengan benda kerja. Usulan perbaikan secara general untuk UMKM Cipta Utama berdasarkan permasalahan yang terjadi berupa standar operational process dalam proses pengelasan dan membentuk divisi khusus yang menangi tentang quality control.