Show simple item record

dc.contributor.authorROOFINA SOFIA
dc.date.accessioned2023-01-24T05:01:16Z
dc.date.available2023-01-24T05:01:16Z
dc.date.issued2022-12-07
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/41926
dc.description.abstractPerancang kantor sewa di era disrupsi, dengan konsep baru yang bertujuan untuk meningkatkan kreatifitas dan. produktivitas dalam bekerja. Dan seiring dengan pekembangan kota semarang yang mengalami peningkatan dalam sektor ekonomi dan bisnis sehingga mengakibatkan minimnya ketersedian lahan di pusat kota yang dapat berdampak pada bertambahnya kebutuhan dan pemasaran ruang untuk bekerja, karena pelaku bisnis akan membutuhkan ruang baru untuk bisnis baru atau ruang yang lebih besar untuk perkembangan bisnisnya . dengan pendekatan Green building yang berfokus pada Appropriate Site Development untuk merespon dampak dari Urban Heat Islan di Kota Semarang. Selain itu akibat dari berkurangnya ruang tebuka hijau menyebabkan terjadinya fenomena Uraband Heat Island (UHI). Sehingga perancangan ini menerapkan konsep Green Building sebagai pendekatan dalam perancangan. Metode perancangan di awalin dengan pertumbuhan dan perkembangan fasailitas ekonomi di era disrupsi dan adanya Urban Heat Islan ( UHI ) di kota Semarang. Kemudian dirumuskan dilakuakan penelusuran sehingga ditemukan variabel desain berupa perancangan kantor sewa di era disrupsi dan pendektan green building, dengan tolak ukur berupa strategi tata ruang , tata massa, fasad dan selubung, tata lanskap dan material yang akan diselesaikan berdarkan konsep perancangan. Selanjutnya dilakukan rancangan gambar skematik desain dan uji desain untuk melihat tingkat keberhasilan desain. Pada perancangan konsep dan skematik desain kantor sewa ini menghasilkan desain berupa kantor sewa yang terdiri dari 11 lantai bangunan, dengan 2 lantai merupakan area komersiall dan terdapat 1 area basement, dan 1 rooftop, dengan property size retable area ruang kerja yaitu 50,69%, retable area( Fasilitas komersial) 9,32%, menajemen dan support 10,69%, sirkulasi service dan parkir 25,60%, dan untuk ruangan MEE, Publik, 3,8%. Pada perancangan ini menerapkan konsep green building yang berfokus pada kategori tepat guna lahan dan kenyamanan ruangruangan yang mengambil kriteria pada pengadaan visual/view dari dalam keluar sebesar 75% dan pengoptimalan cahaya alami pada bangunan. Masa bangunan di plotin agak miring ke arah timur laut yang di orentasikan pada azimut 58 dan 113 yaiti untuk mendapatkan sinar matahari uv pada waktu pagi dan mendapatkan view keluar banguna. Pada pada rancangan di terapkan green roof dan green facade untuk memkasimalkan area hijau pada lahan dan bangunan dan di fungsikan sebagai media penyerap panas. sehingga dalam perhtungan prsentase uji keberhasilan, untuk keberhasilan pengujian pencahayaan alamin ruangan kerja keseluruhan area kerja medapatkan 78% dengana tingkat pencahayaan di atas 300 lux khusunya pada are ruang kerja share desk working space, group worling space, gaming area, dan brainstorming room, dan luasan area Nett Lettable Area yang dapat mengakses view keluar bangunan sebesar 86,83%, sedangkan untuk area hijau pada tapak dan bangunan sebanyak 47%, dan total luasan lahan terbangun adalah 34%. Sedangkan untuk penggunaan material dengan nilai albedo diatas 0.3 yaitu pada area atap dengan nilai albedo 0.30 dan area nonatap 0.35. Sehingga dapat disimpulkan bahwa uji kinerja bangunan dinyatakan berhasil dengan presentase keberhasilan 100%.en_US
dc.publisherUNIVERSITAS ISLAM INDONESIAen_US
dc.titlePerancangan Kantor Sewa Di Era Disrupsi Dengan Pendekatan Green Building Di Kota Semarangen_US
dc.Identifier.NIM18512102


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record