Redesain Perpustakaan Umum Dengan Pendekatan Biophilic Design Di Kota Tasikmalaya
Abstract
Salah satu isu yang masih cukup disoroti di Kota Tasikmalaya adalah minat baca masyarakatnya yang
masih rendah. Terbukti dengan rendahnya jumlah kunjungan ke perpustakaan umum Kota Tasikmalaya yang
hanya kisaran 25-30 pengunjung per harinya. Salah satu faktor pemicunya adalah kualitas perpustakaan yang
masih kurang memadai. Beberapa kekurangan dari perpustakaan umum Kota Tasikmalaya yaitu luas lantai
masih kurang dari 600 m2, belum memperhatikan kebutuhan penyandang disabilitas, kapasitas tempat duduk
sangat kurang (hanya 20 kursi), fasilitas yang disediakan kurang beragam, intensitas pencahayaan pada area
baca dan koleksi masih kurang dari 300 lux, intensitas bunyi pada area baca melebihi 35-40 dB, dan angin di
dalam bangunan tidak mengalami pergerakan (<0,25 m/s). Solusi dari permasalahan tersebut yaitu dengan
melakukan redesain terhadap bangunan eksisting Perpustakaan Umum Kota Tasikmalaya dengan mengatasi
kekurangan-kekurangan tersebut. Di sisi lain, dari berbagai penelitian yang ada, penerapan biophilic design
terbukti bisa meningkatakan kesehatan (health) dan kesejahteraan (well-being) manusia. Hal tersebut
berkaitan dengan salah satu penyebab menurunnya minat baca seseorang, yaitu terganggunya kesehatan fisik
maupun psikisnya. Oleh karena itu, dalam perancangan redesain ini akan diterapkan tujuh pattern biophilic
design berdasarkan hasil penelitian Terrapin (2014). Ketujuh pattern tersebut dipilih berdasarkan urgensi dan
kecocokan dengan tipologi bangunan perpustakaan. Ketujuh pattern tersebut yaitu, [P1] Visual Connection
with Nature, [P2] Non-Visual Connection with Nature, [P4] Thermal & Airflow Variability, [P6} Dynamic &
Diffuse Light, [P8] Biomorphic Forms & Patterns, [P9] Material Connection with Nature, [P11] Prospect. Tujuan
dari perancangan ini yaitu agar kualitas bangunan Perpustakaan Umum Kota Tasikmalaya bisa ditingkatkan,
sehingga kunjungan dan minat baca masyarakat pun bisa ikut meningkat.
Pengujian pada rancangan ini ditekankan pada tiga aspek utama, yaitu pengujian terhadap standar
perpustakaan masa kini (abad 21) berdasarkan MBLC dan Sasaki (2020) yang akan dibuktikan melalui visualisi
3D dan gambar teknis; pengujian terhadap standar kualitas ruang sesuai standar SNI, dengan uji pencahayaan
menggunakan software Ladybug - Honeybee Radiance dan uji pembayangan menggunakan software SunTool;
pengujian terhadap penerapan biophilic design yang akan dibuktikan melalui visualisi 3D dan gambar teknis.
Hasil dari perancangan redesain ini yaitu, bangunan perpustakaan sedang tiga lantai dengan total luas
lantai 2.335 m2 (lt.1: 930 m2, lt.2: 885 m2, lt.3: 520 m2); kapasitas area baca 256 kursi (180 kursi area baca
umum, 24 kursi area baca remaja, dan 52 kursi area baca anak); fasilitas tambahan perpustakaan masa kini
(abad 21): ruang komunitas/serba guna kapasitas 84 kursi serta quiet zone; penerapan barrier free design:
ramp difabel, WC difabel, rak ketinggian sedang (1,2-1,5 m), jarak antar rak selebar 90 cm, lift, dan guiding
block; pencahayaan pada area baca sudah mencapai 300 lux (pencahayaan alami); penggunaan AC VRF dan
operable windows untuk pengkondisian udara; serta rancangan overhang dan fins sudah bisa mencegah
radiasi matahari. Sementara itu, untuk penerapan biophilic design lebih difokuskan di area interior bangunan.
Penerapan [P1] Visual Connection with Nature: kursi pada area baca bisa melihat langsung ke arah windows
planter tanpa adanya hambatan; [P2] Non-Visual Connection with Nature: menyediakan tanaman pot di
dalam ruangan berupa bunga rosemary & peace lily, serta menggunakan karpet bertekstur alam; [P4] Thermal
& Airflow Variability: operable window; [P6} Dynamic & Diffuse Light: kursi pada area baca diletakkan dekat
jendela; [P8] Biomorphic Forms & Patterns: karpet berbentuk lengkung (curve), wallpaper motif alam, tangga
berbentuk lengkungan/spiral; [P9] Material Connection with Nature: menggunakan wood slat false ceiling
untuk plafond, furnitur tekstur/warna alami, penutup lantai tekstur kayu; [P11] Prospect: area duduk bertingkat
(tiered communal seating/elevated platform) pada area baca santai.
Kesimpulannya, beberapa parameter dan indikator sudah bisa dibuktikan penerapannya pada rancangan.
Berdasarkan hasil evaluasi, rancangan ini masih belum memperhatikan aspek akustik yang mana sangat
penting untuk bangunan perpustakaan yang butuh fokus tinggi. Selain itu, beberapa strategi biophilic design
masih banyak yang bertentangan dengan fungsi dan karakteristik bangunan perpustakaan. Oleh karena itu,
harapannya rancangan ini bisa dikembangkan lebih lanjut pada lain kesempatan.
Collections
- Architecture [3658]