Show simple item record

dc.contributor.authorMUHAMMAD DAFA RAHMANOSA ARDINATA
dc.date.accessioned2023-01-18T03:23:15Z
dc.date.available2023-01-18T03:23:15Z
dc.date.issued2022-12-12
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/41814
dc.description.abstractPada tahun 2016, Indonesia dan Australia melakukan sebuah latihan militer bersama di Perth, Australia. Semasa pelatihan militer tersebut, instruktur bahasa dari Kopassus menemukan sebuah materi yang isinya melecehkan Pancasila dan TNI. Dalam penelitian ini pendekatan teori yang digunakan adalah Model Aktor Rasional. Kemudian teori ini memiliki 4 parameter, diantaranya berdasarkan tujuan dan sasaran, kebijakan alternatif, memperhatikan konsekuensi, dan pilihan yang diambil. Penelitian ini peneliti meletakkan argumen sementara, bahwa kerjasama antara Indonesia dan Australia tidak memperoleh hambatan karena adanya peristiwa yang telah terjadi. Meskipun hal ini telah memberikan luka bagi negara Indonesia, karena hal ini menyangkut pautkan lambang negara dan garda terdepan terhadap pertahanan negara. Namun tetap saja kedua negara ini memiliki sinergi yang sangat baik untuk saling melangkah kedepan. Hasil penelitian yang didapatkan adalah kedua negara telah melakukan berbagai kebijakan dengan baik dan membangun hubungan yang saling memberikan value. Indonesia dan Australia tak hanya menjalankan kerjasama militer dengan baik pasca permasalahan ini, namun di antaranya ada kerjasama perdagangan.en_US
dc.publisherUNIVERSITAS ISLAM INDONESIAen_US
dc.titleAnalisis Kebijakan Indonesia Untuk Menormalisasi Kembali Kerjasama Militer Indonesia-Australia 2016-2021 Melalui Perspektif Rational Actor Modelen_US
dc.Identifier.NIM18323154


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record