Kebijakan Jerman Menerapkan Open Door Policy Terhadap Pengungsi Suriah Pada Tahun 2015-2017
Abstract
Suriah merupakan negara yang mengalami Arab Spring yang disebabkan oleh
pemimpinnya yang otoriter sehingga mengharuskan masyarakatnya mengungsi ke
wilayah Eropa. Eropa merupakan salah satu tujuan dari pengungsi Suriah serta Jerman
merupakan salah satu negara yang paling didatangi dan menjadi tujuan utama dari para
pengungsi, yang mana Jerman merupakan negara yang memiliki perekonomian stabil,
negara yang tingkat kesejahteraannya tinggi serta Jerman juga negara yang menunjukan
sikap moral dan rasa kemanusiaan tinggi terhadap pengungsi. Angela Merkel yang
merupakan Kanselir Jerman beliau menyatakan dan menetapkan kebijakan pintu terbuka
serta bahwa Jerman akan menerima imigran tanpa batas, yang mana Jerman kemudian
membuka pintu dan perbatasan bagi mereka para pengungsi yang membutuhkan
perlindungan dan tempat yang terjaga dan aman. Hal tersebut disebabkan karena adanya
peningkatan grey population yang kemudian berakibat pada kurangnya usia produktif di
Jerman, yang mana dengan sedikitnya usia produktif sehingga mengakibatkan kurangnya
tenaga kerja di Jerman sendiri. Penulis menggunakan teori Decisiom Making dalam
menganalisis apa saja faktor yang mempengaruhi sebuah negara dalam pembuatan
kebijakan, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Kedua faktor tersebut untuk melihat
apa saja yang mempengaruhi dalam kebijakan Jerman menerapkan Open Door Policy
terhadap pengungsi Suriah pada tahun 2015-2017.
Collections
- International Relations [502]