Analisis Kualitas Usabilitas Website Pemerintah Provinsi Di Indonesia Dengan Metode Cognitive Walkthrough Dan Heuristic Evaluation
Abstract
E-government adalah pemanfaatan teknologi informasi oleh pemerintah untuk pelayan
informasi bagi warganya, urusan bisnis, serta hal lain berkaitan dengan pemerintahan.
Panduan pengembangan E-government telah diatur pada Keputusan Menteri Komunikasi dan
Informasi Nomor 57 Tahun 2003 tentang Penyusunan Rencana Induk Pengembangan EGovernment.
Akan
tetapi
masih
banyak
website
pemerintah
provinsi
yang belum mengikuti
sepenuhnya panduan yang telah ditetapkan. Selain tidak mengikuti standar pemerintah, masih
ditemukan sejumlah masalah usabilitas pada website pemerintah provinsi. Oleh karena itu,
dilakukan usability testing menggunakan metode cognitive walkthrough dan heuristic
evaluation dengan poin penilaian menggunakan severity rating.
Tahapan proses pengujian dibagi tiga tahapan. Pertama perencanaan dimulai dengan
mempelajari metode yang digunakan dan analisis terhadap 34 website provinsi. Selanjutnya
menentukan partisipan dan evaluator, kemudian menyusun skenario tugas untuk metode
cognitive walkthrough dan penilaian heuristic untuk metode heuristic evaluation. Tahapan
kedua pelaksanaan bersama partisipan dan evaluator. Selama proses pengujian berlangsung,
peneliti mencatat dan menilai masalah yang ditemukan. Tahapan terakhir analisis dan
perhitungan hasil pengujian dengan hasil analisis menjadi acuan membuat rekomendasi.
Pada pengujian menggunakan metode cognitive walkthrough, dari beberapa standar yang
ditetapkan, lebih dari 50% website provinsi tidak menerapkannya. Berdasarkan kriteria
penilaian, 90% website provinsi bermasalah dari segi learnability, 73% dari segi efficiency,
57% dari segi memorability, 70% dari segi error, dan 83% dari segi satisfaction.
Pada pengujian dengan metode heuristic evaluation, ditemukan masalah di seluruh
website pemerintah provinsi pada aspek visibility of system status, match between system &
the real world, error prevention, dan help & documentation. Kemudian 48% mengalami
masalah pada aspek user control and freedom, 59% pada aspek consystency & standards,
85% pada recognition rather than recall dan aesthetic & minimalist design, 93% pada
flexibility & efficiency, dan 78% pada aspek help user recognize, diagnose, & recover from
errors.
Hasil rekomendasi menyarankan website pemerintah provinsi memenuhi standar yang
ditetapkan, memperbaiki permasalahan yang ditemukan pada desain website, penerapan
navigasi bar, kontras, penerapan whitespace, konsistensi, dan penggunaan ikon.
Collections
- Informatics Engineering [2154]