Analisis Kadar Gas Hidrogen Sulfida (H2s) Terhadap Faktor Lingkungan Di Tempat Pemrosesan Akhir (Tpa) Piyungan Yogyakarta
Abstract
TPA Piyungan merupakan tempat pemrosesan sampah yang masih beroperasi aktif
di Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Banyaknya sampah yang dibuang ke TPA, berpotensi menyebabkan gangguan kesehatan akibat dekomposisi sampah yang menghasilkan gas Hidrogen Sulfida (H2S). Gas tersebut memiliki karakteristik bau tidak sedap, tidak berwarna, sangat beracun dan mudah terbakar. Pada konsentrasi rendah dapat menyebabkan iritasi mata, hidung serta kerongkongan. Sedangkan konsentrasi yang tinggi depat menyebabkan pingsan hingga kematian. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung konsentrasi gas H2S serta menganalisis faktor lingkungan dan meminimalisasi risiko lingkungan kerja. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif deskriptrif. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 75 pemulung menggunakan rumus slovin dengan teknik random sampling. Pengukuran H2S mengacu pada SNI 8605:2008 dan penentuan titik sampling menggunakan SNI 19-
7119.6-2005. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Analisis Univariat. Berdasarkan hasil pengukuran didapatkan konsentrasi H2S masih dibawah baku mutu Pergub DIY No.43 Tahun 2016 yaitu 0,01 PPM. Untuk minimalisasi lingkungan kerja yang dapat dilakukan yaitu adanya pertolongan pertama jika terjadi pada pemulung, memperketat penggunaan APD serta dilakukan kebersihan diri pada pemulung.
Collections
- Environmental Engineering [1477]