Manajemen Metode Positive Brainwashing Dalam Pendidikan Pesantren (Studi Kasus Pp Ibnul Qoyyim Piyungan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta)
Abstract
Pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam khas Indonesia yang
telah berabad-abad mendidik putra dan putri umat Islam di Indonesia hingga saat ini.
Sejarah telah mencatat cukup banyaknya peran dan kontribusi pondok pesantren yang
nampak dari peran aktif para tokoh dan alumninya dalam perubahan dan
perkembangan Indonesia. Akan tetapi pondok pesantren juga memiliki beberapa sisi
yang perlu ditelaah dan dikaji untuk perbaikan sistem agar menjadi lebih baik di masa
mendatang. Terlebih dalam hal manajemen dan sistem pendidikan, perlu kiranya ada
sebuah kajian yang berdasar teori ilmiah untuk peningkatan efektifitas serta perbaikan
kualitas pondok pesantren di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode
penelitian kualitatif dengan menjadikan Pondok Pesantren Ibnul Qoyyim Piyungan,
Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai obyek penelitian, dengan fokus
penelitian pada manajemen metode positive brainwashing dalam pendidikan di
pesantren ini. Hingga diperoleh kesimpulan bahwa penanaman falsafah beserta media
yang digunakan dalam penanaman falsafah tersebut dalam pendidikan pesantren perlu
mendapat perhatian lebih dalam pendidikan di pesantren ini. Metode positive
brainwashing merupakan hasil identifikasi dari fenomena program, kegiatan dan
disiplin yang berjalan selama puluhan tahun di Pondok Modern Darussalam Gontor,
Ponorogo Jawa Timur sebagai role model bagi pesantren-pesantren modern di
Indonesia. Dengan kiprah alumninya di berbagai bidang, di kancah nasional dan
internasional. Metode ini berdasar hasil analisa fenomena yang ditelaah dengan
pendekatan ilmu komunikasi, psikologi dan neurosains yang kemudian dituangkan
dalam sebuah konsep dengan penyesuaian dengan pesantren bercorak modern selain
Gontor.