Evaluasi Kondisi Perkerasan Dan Prediksi Sisa Umur Dengan Metode Pci Dan Metode Mekanistik – Empirik Dengan Program Kenpave Pada Ruas Jalan Bts. Kab. Kampar – Bts. Kota Bangkinang (Sta. 12+000 – Sta. 14+000)
Abstract
Ruas Jalan Batas Kab. Kampar – Batas Kota Bangkinang merupakan salah satu jalan arteri primer yang ada di Provinsi Riau yang menjadi jalur logistik barang dan jasa serta lintas penghubung antar kota dan provinsi. Tingginya volume lalu lintas kendaraan akan menyebabkan terjadinya penurunan kualitas jalan. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui nilai kondisi perkerasan dengan menggunakan metode Pavement Condition Index (PCI), mengetahui respon tegangan-regangan yang terjadi akibat beban lalu lintas dengan metode mekanistik – empirik dan mengetahui nilai sisa umur perkerasan.
Penelitian ini dilakukan pada ruas Jalan Batas Kab. Kampar – Batas Kota Bangkinang sepanjang 2 km. Data yang digunakan untuk penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer berupa jenis dan luas kerusakan yang diperoleh berdasarkan survei yang dilakukan secara langsung pada ruas Jalan Batas Kab. Kampar – Batas Kota Bangkinang Sta 12+000 – Sta.
14+000. Data sekunder diperoleh dari Kantor Satker P2JN Provinsi Riau berupa data perkerasan jalan, tebal perkerasan dan LHR tahun 2019 – 2021.
Hasil dari penelitian dengan metode PCI menunjukkan bahwa jenis kerusakan yang dominan pada ruas Jalan Kampar – Bangkinang berdasarkan nilai density berupa retak kulit buaya (alligator cracking) dengan persentase 11,61%. Nilai kondisi perkerasan pada ruas Jalan Kampar – Bangkinang (Sta 12+000 – 14+000) tergolong pada kondisi sedang (fair) dengan nilai PCI rata-rata
sebesar 53,35 dengan nilai tertinggi sebesar 80 pada kondisi sangat baik (very good) dan nilai
terendah sebesar 24 pada kondisi sangat buruk (very poor). Nilai respon tegangan dan regangan berdasarkan lapis perkerasan eksisting untuk kerusakan fatique cracking sebesar 0,00004885 dengan nilai repetisi beban 41.044.437.886 ESAL, untuk kerusakan rutting sebesar 0,0002135 dengan nilai repetisi beban yang mampu ditahan sebesar 34.891.860 ESAL dan regangan untuk kerusakan deformation sebesar 0,0001669 dengan nilai repetisi beban yang bisa di akomodasi sebesar
104.894.526 ESAL. Nilai sisa umur layanan perkerasan dengan program KENPAVE akibat rutting
pada tahun ke-20 tersisa sebesar 2,87% dan hanya mampu mengakomodasi beban repetisi sebesar
33.890.418 ESAL, dan mulai terjadi kerusakan memasuki tahun ke-21. Sedangkan untuk jenis kerusakan deformation dan fatique cracking masih dapat mengakomodasi beban sampai tahun ke-
21.
Collections
- Civil Engineering [4192]