dc.description.abstract | Secara geografis, sebagian besar wilayah di Indonesia berada di kawasan rawan bencana. Daerah Jawa Barat terletak pada jalur Sirkum Pasifik dan Sirkum Mediterania , sehingga daerahnya termasuk daerah labil yang ditandai dengan masih banyaknya gunung berapi yang masih aktif bekerja dan sering terjadi gempa bumi . Maka dari itu, diperlukan analisis mengenai pengelompokan data gempa bumi di wilayah Provinsi Jawa Barat. Harapannya dengan adanya informasi mengenai pengelompokan daerah mana saja yang sering terjadi gempa bumi dapat digunakan sebagai bentuk penanggulangan bencana untuk meminimalisir kerugian kerugian akibat kejadian gempa bumi tersebut . Penelitian ini dimulai dengan analisis tetangga terdekat untuk melihat pola persebaran data. Jika pola sebaran data mengelompok maka dilakukan analisis cluster menggunakan Density-Based Spatial Clustering of Application with Noise (DBSCAN). Pada algoritma DBSCAN menggunakan parameter kombinasi yakni titik minimal ( MinPts ) dan epsilon ( Eps ) . Hasil penilaian cluster menggunakan siluet koefisien . Kemudian, dilakukan eksplorasi data lebih dalam dengan cara: (1) menurunkan nilai MinPts, (2) pengelompokan data berdasarkan nilai batas atas terkecil (supremum) nilai koefisien silhoutte. Eksplorasi data disini bertujuan membentuk cluster yang semakin banyak namun tetap mempertimbangkan batasan nilai koefisien silhouette , sehingga daerah - daerah yang rawan akan gempa bumi semakin banyak namun juga tetap valid hasilnya . Selanjutnya menentukan hasil cluster terbaik dengan cara membandingkan hasil cluster yang diperoleh . Diperoleh hasil cluster terbaik terdapat pada Eps-10000 dan MinPts-3 yang terbentuk 12 cluster dengan nilai koefisien siluet sebesar 0.713 yang artinya cluster memiliki struktur yang kuat. Hal tersebut dapat digunakan sebagai informasi untuk masyarakat agar waspada terhadap dareah-dareah yang rawan akan terjadinya gempa bumi . | en_US |