Uji Kandungan Logam Berat Cu, Fe, Dan Pb Menggunakan Metode Atomic Absorption Spectrophotometry (Aas) Pada Air Lindi Tpa Piyungan, Bantul.
Abstract
Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Piyungan Bantul menghasilkan air lindi yang akan
diproses pada Instalasi Pengolahan Air Lindi (IPAL). Lindi merupakan cairan yang merembes
melalui timbunan sampah yang membawa materi tersuspensi dari hasil proses dekomposisi
materi sampah. Lindi dari hasil pengolahan IPAL Piyungan memiliki pengaruh terhadap
pencemaran lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan logam berat Cu,
Fe, dan Pb dan mengetahui pola persebaran pada air lindi TPA Piyungan. Untuk mengetahui
kandungan logam berat perlu dilakukan pengambilan sampel dan diuji pada Laboratorium
Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Islam Indonesia yang
mengacu pada SNI 6989-84 Tahun 2019 tentang Cara Uji Kadar Logam Terlarut dan Logam
Total Secara Spektrofotometer Serapan Atom (SSA)-nyala. Pengolahan air lindi terdiri atas
kolam maturasi, kolam aerasi, kolam anaerob, dan kolam outlet. Logam berat yang terkandung
melebihi baku mutu Peraturan Pemerintah No.82 Tahun 2001, Permen LHK No.59 Tahun
2016, dan Food and Agriculture Organization: Water Quality for Agriculture. Irrigation and
Drainage Paper 29 rev.1, 1985. Hasil dari penelitian ini menunjukkan pengolahan air lindi
TPA Piyungan pada kolam outlet berturut-turut setiap logam beratnya Cu = 0.030 mg/L, Fe =
0.412 mg/L, dan Pb = 0.606 mg/L. Persebaran kandungan logam berat pada air lindi semakin
berkurang setiap titik penelitian dikarenakan adanya proses IPAL TPA Piyungan. Proses
pengolahan sudah mengurangi konsentrasi logam berat namun beberapa aliran lindi dari
sumber sampah masih ada yang langsung menuju sungai tanpa ada proses pengolahan dan
masih tergolong tinggi sehingga mengganggu lingkungan sekitar TPA Piyungan.
Collections
- Environmental Engineering [1430]