Perancangan Key Performance Indicator Sebagai Upaya Perbaikan Kinerja Rantai Pasok Bawang Merah Pada Masa Pandemi Covid-19 Di Kabupaten Sleman, Yogyakarta
Abstract
Bawang merah merupakan komoditas holtikultura yang sangat potensial. Selain
digunakan sebagai bumbu dapur, bawang merah juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan
obat tradisional untuk beberapa penyakit, hal tersebut yang menjadikan bawang merah
banyak di konsumsi oleh masyarakat. Konsumsi bawang merah di Indonesia, khususnya
di Kabupaten Sleman Yogyakarta sangat fluktuatif, terutama saat pandemi Covid-19
melanda. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya Sleman bukan
sentra bawang merah, pemberlakuan PPKM atau PSBB yang menyulitkan proses
distribusi dan pembatasan kegiatan di tempat umum seperti pasar dan horeca. Oleh
karena itu dilakukan perancangan Key Performance Indicator (KPI) untuk mendapatkan
KPI yang dapat digunakan dalam pengukuran kinerja rantai pasok bawang merah di
Kabupaten Sleman. Digambarkan proses bisnis dari setiap pelaku rantai pasok yang
terdiri dari proses pengadaan barang serta penjualan atau pemasaran. Didapatkan KPI
dari setiap pelaku rantai pasok, yang memiliki atribut serta indikator yang berbeda. KPI
pada petani dan pengecer terbentuk dari 4 atribut yaitu reliability, responsiveness, cost
dan asset management, dengan jumlah KPI sebanyak 14 dan 10 KPI. Sedangkan untuk
pengepul dan pedagang besar memiliki jumlah KPI yang sama yaitu sebanyak 19 KPI
yang berasal dari 5 atribut SCOR. Nantinya, KPI tersebut dapat digunakan dalam
melakukan pengukuran kinerja rantai pasok bawang merah di Kabupaten Sleman.
Collections
- Industrial Engineering [2235]