Show simple item record

dc.contributor.authorSHAFIRA DWI NUGRAHENI
dc.date.accessioned2022-12-22T02:37:15Z
dc.date.available2022-12-22T02:37:15Z
dc.date.issued2022-09-18
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/41234
dc.description.abstractHidrogen Klorida merupakan salah satu asam kuat yang bersifat korosif dengan rumus molekul HCl. Hidrogen Klorida dapat digunakan dalam berbagai sektor industri seperti industri kimia organik, industri farmasi, industri tekstil, industri pengolahan logam, dan industri minyak pelumas. Selain itu, HCl juga dapat digunakan dalam produksi zat pembersih, zat aditif makanan, produksi gelatin, dan sebagai pereaksi dalam produksi senyawa kimia organik. Peluang berkembangnya industri HCl di Indonesia cukup besar, mengingat kebutuhannya yang terus meningkat dan jumlah impor yang masih tinggi. Pabrik HCl ini direncanakan akan dibangun di Kecamatan Palaran, Samarinda, Kalimantan Timur dengan kapasitas 65.000 ton/tahun yang beroperasi selama 330 hari dengan total 148 karyawan serta dibangun di atas lahan seluas 69.261 m . Proses pembuatan HCl dilakukan dengan proses direct synthetic hydrogen and chlorine menggunakan bahan baku gas hidrogen dan klorin dalam reaktor furnace yang beroperasi pada suhu 1300 2 C dan tekanan 29 atm, dengan kemurnian produk HCl yang dihasilkan adalah 37%. Untuk mencapai kapasitas 65.000 ton/tahun dibutuhkan bahan baku hidrogen sebesar 1.350.890,09 kg/tahun dan klorin sebesar 25.798.542,62 kg/tahun. Utilitas yang dibutuhkan yaitu air sebesar 319.144,63 ton/tahun yang diperoleh dari Sungai Mahakam, kebutuhan listrik sebesar 335,99 kW yang diperoleh dari PLN serta generator sebagai cadangan. Pabrik HCl dirancang memiliki tingkat risiko yang rendah (low risk). Hasil evaluasi o ekonomi menunjukkan modal tetap sebesar Rp 543.946.272.929,63/tahun, modal kerja sebesar Rp 319.881.569.491,62/tahun dengan keuntungan sebelum pajak sebesar Rp 141.254.327.074/tahun dan keuntungan setelah pajak sebesar Rp 98.878.028.952/tahun. Berdasarkan hasil studi analisa kelayakan diperoleh Break Even Point (BEP) 48,81%, Shut Down Point (SDP) 23,18%, dan Discounted Cash Flow Rate (DCFR) 19,23%. Sementara itu, Return on Investment (ROI) sebelum pajak 25,97% sedangkan ROI setelah pajak 18,18%, Pay Out Time (POT) sebelum pajak 3,85 tahun, POT setelah pajak 5 tahun. Dari tinjauan ekonomi tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa pabrik HCl dari hidrogen dan klorin dengan kapasitas 65.000 ton/tahun layak untuk didirikan.en_US
dc.publisherUNIVERSITAS ISLAM INDONESIAen_US
dc.subjectHidrogenen_US
dc.subjectKlorinen_US
dc.subjectPabrik HClen_US
dc.subjectReaktor Furnaceen_US
dc.titlePrarancangan Pabrik Hcl Dari Hidrogen Dan Klorin Kapasitas 65.000 Ton/Tahunen_US
dc.Identifier.NIM18521159


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record