Show simple item record

dc.contributor.advisorDr. Taufiq Immawan, S.T., M.M.
dc.contributor.advisorDr.Dwi Handayani, S.T.,M.Sc.
dc.contributor.authorNURHAM ELOK PRATIWI
dc.date.accessioned2022-12-21T02:21:23Z
dc.date.available2022-12-21T02:21:23Z
dc.date.issued2022-08-02
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/41165
dc.description.abstractPembangunan proyek Kereta Api (KA) Trans-Sulawesi ruas Makassar - Pare-Pare diharapkan mampu menghubungkan seluruh Pulau Sulawesi sebagai peningkatan sarana transportasi trans Sulawesi serta mempengaruhi perekonomian pulau sulawesi Proyek Kerata Api Makassar – Pare-Pare memilki jalur sepanjang 145 km yang merupakan tahap pertama dari pembangunan jalur kereta api Trans Sulawesi dari kota Makassar menuju kota Pare-Pare. Untuk mengurangi risiko yang ada pada proyek Depo Lokomotif Maros – Sulawesi Selatan, maka peneliti merancang stategi mitigasi risiko dan sistem peringatan dini pada proyek Depo Lokomotif Maros – Sulawesi Selatan untuk dapat mengurangi risiko yang mungkin akan terjadi pada proses pengerjaan proyek dengan menggunakan metode ISO 31000:2018. Hasil identifikasi variabel risiko terdapat 30 risiko pada kontraktor pelaksana dan konsultan supervisi yang terdiri dari 5 risiko ekonomi dan financial, 5 risiko sumber daya manusia, 5 risiko keselamatan dan kesehatan kerja, 1 risiko politik, 5 risiko material dan peralatan, 2 risiko perencangan dan design, 3 risiko lingkungan dan alam, serta 4 risiko manajemen yang masuk ke kategori risk retention sebanyak 0, risk reduction sebanyak 9, risk transfer sebanyak 16 dan risk avoidance sebanyak 5. Mitigasi risiko menunjukkan variabel yang semula masuk ke kategori risk avoidance (sangat besar) berubah menjadi risk reduction (kecil) atau risk retention (sangat kecil), begitu juga dengan risk transfer (sedang) berubah menjadi risk reduction (kecil) atau risk retention (kecil) dan risk reduction (kecil) berubah menjadi risk retention (sangat kecil). Hasil mitigasi menunjukkan tidak ada variabel risiko yang masuk ke kategori risk avoidance (sangat besar) dan risk transfer (sedang), sedangkan risk reduction (sedang) sebanyak 17 variabel risiko dan risk retention (kecil) sebanyak 13 variabel risiko. Respon risiko yang dianalisis dari hasil mitigasi risiko menunjukkan tindakan stakeholders dalam mengatasi risiko yang akan mungkin terjadi sehingga dapat meminimalisir kerugian akibat risiko yang mungkin akan terjadi. Pelaksanaan tahapan monitoring dan review serta recording dan reporting dapat dikatakan sebesar 95% hampir sempurna, seluruh stakeholders telah menerapkan tahapan manajemen risiko dengan baik, penerapan monitoring dan review serta recording dan reporting dilakukan sesuai dengan tugas dan kapasitas masingmasing stakeholders, tetapi karena permasalahan internal tidak bisa mencapai 100% penerapan manajemen risiko ISO 31000:2018.en_US
dc.publisherUNIVERSITAS ISLAM INDONESIAen_US
dc.subjectRisikoen_US
dc.subjectMitigasi Risikoen_US
dc.subjectProyeken_US
dc.subjectRisiko Proyeken_US
dc.subjectISO 31000:2018en_US
dc.titlePerancangan Mitgasi Risiko Pada Proyek Depo Lokomotif Maros – Sulawesi Selatanen_US
dc.Identifier.NIM18916011


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record