Show simple item record

dc.contributor.advisorIr.Wiryono Raharjo, M.Arch., Ph. D
dc.contributor.advisorDr.Ir Sugini, M.T., IAI
dc.contributor.authorAnggraeni, Adityanti Rizki Dyah
dc.date.accessioned2017-11-08T09:49:50Z
dc.date.available2017-11-08T09:49:50Z
dc.date.issued2016-09-07
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/4097
dc.description.abstractKotagede merupakan kawasan bersejarah dan memiliki banyak warisan kebudayaan di Daerah Istimewaan Yogyakarta. Kotagede juga merupakan salah satu kawasan yang menjadi awal mula terbentuknya kota Yogya yang kental dengan warisan budayanya. Kotagede memiliki peninggalan arsitektural yang kaya akan budaya salah satunya adalah rumah pusaka kotagede. Rumah Pusaka Kotagede menurut beberapa referensi adalah rumah khas atau rumah yang memiliki unsur budaya kotagede. Kotagede memiliki ciri khas pada bangunan rumah adatnya, yang paling dominan adalah gaya rumah adat jawa dan rumah kalang. Namun, seiring dengan berjalanya waktu beberapa masalah tentang rumah pusaka pun muncul di Kotagede. Mulai dari Usia bangunan yang sudah sangat tua, perawatan yang tidak maksimal baik dari pemerintah maupun dari komunitas dan perorangan, hingga gempa bumi yang mengguncang Kota Yogya 2006 silam yang membuat keadaan rumah pusaka Kotagede sebagian semakin buruk. Diluar dari permasalahan tersebut, telah diketahui bahwa Kotagede memiliki banyak potensi apalagi dibidang wisata kebudayaan dan komersial. Melihat potensi dan permaslahan yang terjadi dikotagede, maka pemilihan konsep dan fungsi bangunan tentunya akan sangat berpengaruh. Dengan penekanan konsep Adaptive Reuse atau penggunaan kembali situs tua atau bangunan untuk tujuan dibangun kembali atau dirancang kembali dengan fungsi yang baru. Hal ini sangat tepat untuk menyelamatkan dan menghidupkan kembali rumah pusaka Kotagede yang terlantar dan sudah tidak digunakan lagi oleh pemilik sebelumnya. Sanggraloka atau yang lebih dikenal dalam bahasa inggris Resort, merupakan respon dari permasalahan sebelumnya. Sanggraloka dengan konsep Adaptive Reuse dengan menggunakan kembali rumah-rumah pusaka yang sudah ada namun tidak mendapat perhatian lagi dari pemilik sebelumnya. Ini merupakan salah satu usaha untuk tetap menjaga dan melestarikan rumah pusaka tersebut sekaligus berguna bagi wisatawan dan bisa menghasilkan sesuatu dibidang komersil. Sanggraloka dirancang agar dapat berbaur dengan masyarakat sekitar, namun tetap mempertimbangkan zona privat, semi privat-public, dan public. Terdapat beberapa fungsi dari sanggraloka dengan mengambil alih 5 (lima) rumah pusaka. Diantaranya, satu rumah sebagai rumah untuk type keluarga, satu rumah untuk type vii rombongan dan backpacker, satu rumah untuk type personal (individu), satu rumah untuk fungsi pendukung tambahan, dan satu rumah lagi untuk tempat makan. Pada rumah untuk fungsi tambahan terdapat area dimana masyarakat sekitar dapat berbaur bersama dengan para pengunjungid
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaid
dc.subjectKotagedeid
dc.subjectRumah Pusaka Kotagedeid
dc.subjectAdaptive Reuseen_US
dc.subjectSanggraloka.id
dc.titleSanggraloka Di Kawasan Kotagede Dengan Pendekatan Adaptive Re-useid
dc.typeUndergraduate Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record