Show simple item record

dc.contributor.advisorIr.Etik Mufida, M.Eng
dc.contributor.authorDarmawan, Adil Mushaithir
dc.date.accessioned2017-11-08T09:21:33Z
dc.date.available2017-11-08T09:21:33Z
dc.date.issued2017-01-23
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/4096
dc.description.abstractPendidikan merupakan faktor utama untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia karena pendidikan menjadi kunci untuk kemajuan, kesejahteraan dan kemakmuran bangsa. Rendahnya kualitas pendidikan dapat menyebabkan rendahnya tingkat produktifitas yang berakibat pada buruknya perekonomian dan rendahnya kualitas kehidupan bangsa. Dengan banyaknya penduduk Aceh yang tidak sekolah dan tidak melanjutkan perguruan tinggi, salah satu solusi untuk mendukung upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan adalah dengan diperbanyaknya pendidikan informal melalui pengadaan sarana dan prasarana yang baik seperti perpustakaan. Masyarakat Aceh memiliki kebudayaan yang unik dan beraneka ragam. Adapun beberapa kebudayaan Aceh yang masih bertahan antara lain: Tradisi Minum Kopi, Syari’at Islam, Berdiskusi dan Bersilaturahmi, dan Kesenian. Keberagaman kebudayaan Aceh ini dapat dimanfaatkan untuk menaikkan minat membaca masyarakat Aceh dengan cara memasukkan unsur – unsur kebudayaan ke dalam perpustakaan, karena secara umum perpustakaan mempunyai peranan yang sangat vital bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia. Pertama, sebagai jantung pendidikan dan ilmu pengetahuan. Kedua, sebagai pusat pengumpulan dan penyimpanan sumber pengetahuan dan informasi. Ketiga, sebagai social center, yaitu pusat aktifitas sosial masyarakat setempat. Metode penelusuran persoalan dilakukan dengan menguraikan dan mengkaji tipologi fungsi perpustakaan dan studi preseden rancangan untuk mendapatkan kriteria-kriteria pleasure of reading kemudian diarahkan menjadi persoalan desain yaitu persoalan tata ruang, tata landsekap, gubahan massa, dan selubung bangunan. Setelah mendapatkan persoalan desain setelah itu pemecahan persoalan desain dengan menganalisis persoalan yang kemudian di synthesis menjadi konsep bangunan. Pada tata ruang menggunakan konsep pemisahan ruang berdasarkan privasi dan ketenangan, gender pengguna dan kenyamanan gerak di ruang baca. Pada tata landsekap mengintegrasikan sirkulasi ruang sosial dan privat, memanfaatkan ruang sosial sebagai area baca dan rekreasi, menggunakan vegetasi untuk mengurangi kebisingan pada bangunan. Pada selubung bangunan menggunakan konsep pengoptimalan cahaya bola matahari sebagai penerangan dan yang dapat membatasi radiasi matahari untuk kenyamanan buku pustaka. Pada rancangan massa mentransformasikan bentuk pintoe Aceh kedalam fasad depan bangunan sebagai simbol kebudayaan Aceh yang diangkat. Evaluasi rancangan tata ruang dan tata landsekap menggunakan keusioner yang diajukan kepada pengguna yaitu representatif masyarakat Aceh Barat Daya dan untuk rancangan massa dan selubung bangunan menggunakan software ecotect untuk mendapatkan daylighting dalam bangunan perpustakaan.id
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaid
dc.subjectPendidikanid
dc.subjectKebudayaanid
dc.subjectPerpustakaanid
dc.titlePerpustakaan Dan Pusat Aktifitas Sosial Masyarakat Di Aceh Barat Daya “dengan Pendekatan Pleasure of Reading”id
dc.typeUndergraduate Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record