Analisis Geokimia Dan Status Mutu Air Tanah Area Winongo Kota Yogyakarta Dengan Parameter Logam Al - Dan Ion Na + + , K - , Cl , Dan No3 - N
Abstract
Penelitian yang dilakukan pada DAS winongo bertujuan untuk mengetahui konsentrasi terkait
kandungan logam Al
N. Mengetahui kandungan alumunium
dikarenakan kawasan penelitian merupakan kawasan akuifer merapi sehingga dapat dikatakan
bahwa kondisi geologinya terdapat kandungan logam. Kawasan dengan tata guna lahan yang
digunakan untuk pertanian yang mana menggunakan pupuk sebagai kebutuhan utama bertani.
Sehingga adanya potensi kandungan natrium dan kalium di dalam tanah. Klorida sebagai senyawa
yang mudah berikatan dengan unsur senyawa lain salah satunya dengan natrium. Sedangkan nitrat
sebagai salah satu faktor pencemar yang keberadaannya selalu ditemukan karena nitrat sendiri
merupakan senyawa yang secara alami terdapat di dalam tanah yang berperan sebagai nutrien bagi
tanaman. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan geokimia air tanah pada
kawasan DAS Winongo dari hasil penelitian terdahulu. Selain itu, dari hasil perbandingan tersebut
akan dilakukan analisis terkait status mutu air sebagai keperluan penggunaan dalam penentuan
kualitas air bersih yang akan dikonsumsi terutama untuk keperluan sehari-hari. Penentuan status
mutu air menggunakan Metode STORET dan Indeks Pencemaran (IP) sebagai perbandingan
penggunaan metode yang efektif bagi peruntukan kawasan penelitian. Konsentrasi dari alumunium
secara keseluruhan memiliki rata-rata konsentrasi yang melibihi baku mutu dengan hasil 0,27 mg/L.
Sedangkan untuk parameter natrium, kalium, klorida dan nitrat secara keseluruhan jika dilihat dari
rata-rata kosentrasi masih memenuhi baku mutu dengan hasil 0,99 mg/L, 14,15 mg/L, 22,66 mg/L
dan 9,97 mg/L secara berurutan. Hasil dari analisis yang dilakukan dengan menggunakan dua
metode yaitu Metode STORET dan Metode Indeks Pencemaran (IP) menunjukan bahwa hasil dari
Metode STORET adalah cemar ringan untuk Kecamatan Ngampilan dengan nilai -9 dan cemar
Sedang untuk Kecamatan Gondomanan dengan nilai -11, Kraton -14, Mantrijeron -19 dan
Wirobrajan -22. Namun jika dilakukan analisis pada keseluruhan kawasan penelitian, hasil analisis
menunjukan bahwa kawasan tersebut termasuk dalam kategori cemar berat dengan nilai -75.
Sedangkan pada Metode Indeks Pencemaran (IP) hasil analisis menunjukan termasuk dalam
kategori cemar ringan, baik untuk kawasan kecamatan maupun keseluruhan kawasan penelitian.
Dengan nilai 4,23 untuk Kecamatan Gondomanan, 4,24 Kraton, 4,14 Mantrijeron, 4,19 Ngampilan,
4,20 Wirobrajan dan 4,21 secara keseluruhan kawasan penelitian.
Collections
- Environmental Engineering [1430]