Show simple item record

dc.contributor.authorBRIAN RIDHO ZULFIKAR
dc.date.accessioned2022-12-08T03:05:59Z
dc.date.available2022-12-08T03:05:59Z
dc.date.issued2022-09-16
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/40877
dc.description.abstractTerpilihnya Enrique Pena Nieto sebagai presiden Meksiko memberikan adanya perubahan kebijakan yang bertujuanya untuk menanggulangi femisida. Hal tersebut dilandasi oleh fenomena femisida yang terjadi di Meksiko tidak kunjung usai. Pelanggaran HAM yang dilakukan oleh laki- laki, atau yang di biasa di sebut di Latin Amerika adalah machismo membuat hak perempuan untuk hidup berada di tangan machismo. Presiden Enrique Pena Nieto menjadi presiden Meksiko pertama yang memasukan perspektif gender dalam kebijakanya, hal ini diharapkan dapat meminimalisir dari adanya diskriminasi terhadap perempuan, bahkan kasus kekerasan paling parah yaitu pembunuhan. Bahwasanya femisida dapat terjadi karena ketidaksetaraan gender dan juga machismo yang menjadi pelaku utama dari femisida. Penulisan ini akan membahas terkait Tinjauan Aspek-aspek Feminisme dalam Penanggulangan Femisida di Meksiko pada Kepemimpinan Enrique Pena Nieto 2012-2018. Dalam menganalisis permasalahan yang ada, penelitian ini akan menggunakan teori Feminisme dari Jacqui True.en_US
dc.publisherUNIVERSITAS ISLAM INDONESIAen_US
dc.subjectPresiden Enrique Pena Nietoen_US
dc.subjectMeksikoen_US
dc.subjectFemisidaen_US
dc.subjectMachismoen_US
dc.titleTinjauan Aspek-Aspek Feminisme Dalam Penanggulangan Femisida Di Meksiko Pada Kepemimpinan Enrique Pena Nieto 2012-2018en_US
dc.Identifier.NIM18323116


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record