Pengaruh Abu Sabut Kelapa Dan Kapur Sebagai Bahan Stabilisasi Tanah Lempung Terhadap Nilai Cbr Dan Swelling (The Influence Of Coconut Husk Ash And Lime For Clay Stabilization Materials On Cbr Value And Swelling)
Abstract
Tanah asli pada Desa Kebonharjo, Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo, Daerah
Istimewa Yogyakarta adalah tanah lempung. Tanah lempung memiliki beberapa sifat buruk yang
dapat mengganggu kekuatan dari suatu bangunan konstruksi sehingga dapat mengalami kerusakan
fisik yang tidak dapat diprediksi seperti lapis perkerasan jalan yang berada di atas tanah dasar
menjadi retak-retak dan bergelombang. Sifat-sifat buruk yang dimiliki oleh tanah lempung yakni
daya dukung yang rendah, kembang susut yang relatif besar, dan plastisitas yang tinggi. Maka dari
itu diperlukan upaya-upaya perbaikan tanah agar tanah lempung dapat dimanfaatkan sebagai tanah
dasar yang layak dalam pembangunan konstruksi perkerasan jalan.
Penelitian ini meliputi pengujian sifat fisik tanah asli, pengujian proktor standar, pengujian
California Bearing Ratio (CBR), dan pengujian pengembangan tanah (Swelling). Pengujian CBR
dilakukan dengan uji CBR tanpa rendaman (unsoaked) dan CBR rendaman (soaked). CBR
unsoaked diperam selama 3 hari dan 7 hari, sedangan CBR soaked diperam selama 7 hari kemudian
direndam selama 4 hari dan selama perendaman dilakukan pengujian swelling. Sampel
menggunakan tanah asli dengan penambahan bahan stabilisasi abu sabut kelapa 0%, 3%, 6%, 9%
dan kapur 6%.
Hasil pengujian tanah asli didapatkan kadar air sebesar 36,416%, berat volume sebesar 1,346
gr/cm3 , berat jenis sebesar 2,457, batas cair sebesar 60,67%, batas plastis sebesar 43,465%, batas
susut sebesar 38,27%. Berdasarkan sistem klasifikasi AASHTO, sampel tanah asli termasuk
kedalam kelompok A-7-5 yang berjenis tanah lempung dengan sifat sedang sampai buruk dan
menurut sistem klasifikasi USCS, tanah yang digunakan termasuk kedalam kelompok OH yaitu
tanah lempung organik dengan plastisitas sedang sampai tinggi. Hasil pengujian CBR pada tanah
asli didapatkan nilai CBR unsoaked sebesar 4,87% dan CBR soaked sebesar 3,2%. Pengaruh
penambahan abu sabut kelapa 0%, 3%, 6%, 9% dan kapur 6% terhadap nilai CBR unsoaked dipeoleh
nilai CBR tertinggi pada campuran abu sabut kelapa 9% dan kapur 6% dengan masa pemeraman
selama 7 hari yaitu sebesar 20,11%, sedangkan pada CBR soaked dipeoleh nilai CBR optimum pada
campuran abu sabut kelapa 6% dengan masa pemeraman selama 3 hari yaitu sebesar 7,69%.
Berdasarkan hasil pengujian swelling pada tanah asli didapatkan nilai swelling sebesar 0,773%.
Pengaruh penambahan bahan stabilisasi abu sabut kelapa dan kapur didapatkan nilai swelling
optimum pada variasi 6% abu sabut kelapa dan 6% kapur yaitu sebesar 0,051%.
Collections
- Civil Engineering [4205]