Evaluasi Beban Kerja Mental Operator Produksi Menggunakan Metode National Aeronautics And Space Administration Task Load Index (Nasa-Tlx) Dan Analisis 5 Whys (Studi Kasus Pada Divisi Produksi Cv Telaga Mulya)
Abstract
Aspek yang sangat penting dalam mendukung kegiatan dan keberhasilan suatu
perusahaan adalah bagaimana kinerja karyawan dalam menyelesaikan pekerjaannya.
Dalam aktivitas menyelesaikan pekerjaannya pastinya berhubungan dengan resiko
baik jangka panjang ataupun jangka pendek. Hal ini disebut dengan beban kerja yang
dapat berupa beban fisik maupun mental. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui beban kerja mental yang dialami operator divisi produksi CV Telaga
Mulya menggunakan NASA-TLX, mengetahui usulan perbaikan yang dilakukan
berdasarkan hasil perhitungan yang sudah dilakukan dan analisis 5 whys. Metode
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara pengamatan langsung yaitu
wawancara, observasi dan dokumentasi. Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis
data rata-rata beban kerja mental yang dialami oleh operator produksi CV Telaga
Mulya dengan metode NASA-TLX pada divisi mesin sebesar 59,20, divisi packaging
63,06, divisi quality control sebesar 66,26. Secara keseluruhan indikator NASA-TLX
yang paling mempengaruhi beban kerja mental yaitu tingkat usaha (TU). Hasil
tersebut dianalisis dengan metode 5 whys didapat tiga masalah utama yaitu siap siaga
terus menerus, tuntutan atasan, dan ketelitian tinggi. Usulan perbaikan yang dapat
diberikan kepada operator produksi CV Telaga Mulya untuk mengurangi beban kerja
mental operator adalah memberikan pelatihan rutin kepada operator, menyediakan
tempat duduk yang nyaman bagi operator, dan menyediakan refill air minum oleh
perusahaan saat operator sedang bekerja
Collections
- Industrial Engineering [2227]