Analisis Hubungan Tingkat Pengetahuan Dan Persepsi Apoteker Yang Berpraktik Di Puskesmas Tentang Resistensi Antibiotik
Abstract
INTISARI
Latar belakang: Antibiotik merupakan regimen utama dalam pengobatan penyakit
infeksi. Saat ini banyak ditemukan penggunaan antibiotik yang tidak efektif di
masyarakat dan berbagai fasilitas pelayanan kesehatan sehingga dapat menyebabkan
adanya resistensi antibiotik. Persepsi yang positif dan pengetahuan yang baik
terhadap resistensi antibiotik diharapkan dapat mengurangi kesalahan dalam perilaku
pelayanan antibiotik dan membantu mengoptimalkan penggunaan antibiotik.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis hubungan tingkat
pengetahuan dan persepsi apoteker yang berpraktik di puskesmas tentang resistensi
antibiotik.
Metode: Desain penelitian ini adalah cross sectional analitik dan pengambilan data
dilakukan secara prosfektif dengan menggunakan kuesioner yang dilaksanakan secara
online. Pengolahan data menggunakan program statistical package for social
sciences (SPSS) dan dianalisis menggunakan metode Chi-Square.
Hasil: Tingkat pengetahuan apoteker yang berpraktik di puskesmas tentang resistensi
antibiotik yaitu terdapat 72,5% responden dengan kategori tinggi dan 27,5%
responden dengan kategori rendah, sedangkan persepsi apoteker tentang resistensi
antibiotik yaitu sebanyak 62,5% responden memiliki persepsi positif dan 37,5%
responden memiliki persepsi negatif.
Kesimpulan: Dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara tingkat
pengetahuan dengan persepsi apoteker tentang resistensi antibiotik karena nilai P-value
≥ 0,05 yaitu 0,927.
Collections
- Pharmacy [1444]