Prarancangan Pabrik Kloroform Dari Aseton Dan Kalsium Hipoklorit Kapasitas 40.000
Abstract
Salah satu industri yang menjanjikan di bidang Teknik Kimia adalah
kloroform. Pada saat ini Indonesia belum memiliki pabrik yang memproduksi
kloroforom, maka dari itu prospek pembangunan pabrik kloroform di Indonesia
kemungkinan akan menguntungkan. Kloroform banyak digunakan dalam industri
kimia seperti zat pengekstrak untuk penicillin, bahan baku pembuatan
polytetrafluoroethylene, obat bius dalam bidang kedokteran dan sebagai jenis
pelarut untuk berbagai macam industri. Pabrik kloroform ini dirancang untuk
memenuhi kebutuhan dalam negeri yang masih mengimpor dari luar negeri dan
memenuhi pasar di negara-negara Asia yang banyak memiliki permintaan
kloroform, oleh karena itu dirancang pabrik kloroform dengan kapasitas 40.000
ton/tahun dengan bahan baku aseton sebesar 2,72 ton/jam dan kalsium hipoklorit
sebesar 27,27 ton/jam. Proses pembuatan kloroform dilakukan dengan cara
mereaksikan aseton dengan kalsium hipoklorit didalam reaktor Continous Stirred
Tank Reactor (CSTR) dan menggunakan koil pendingin untuk menjaga suhu reaksi
di suhu 50°C-65°C. Kondisi operasi reaksi ini berlangsung pada tekanan 2 atm dan
waktu reaksi 7,3 menit. Selain menghasilkan produk utama kloroform hasil
samping reaksi ini juga menghasilkan kalsium asetat, dan kalsium hidroksida.
Pabrik direncanakan berdiri di kota Dumai, Riau pada tahun 2026 dengan luas
39.000 m
2
Dari hasil analisis ekonomi diperoleh, ROI (Return on Invesment)
sebelum dan sesudah pajak sebesar 39,38% dan 27,57%, POT (Pay Out Time)
sebelum dan sesudah pajak selama 2 tahun dan 2,7 tahun, BEP (Break-even Point)
54,41 % dan SDP (Shut Down Point) 39,36%, sedangkan DCFR (Discounted Cash
Flow) sebesar 10,28%. Jadi dari segi ekonomi pabrik kloroform ini layak
dipertimbangkan pendiriannya.
Collections
- Chemical Engineering [1177]