dc.description.abstract | Latar Belakang: Pneumonia menjadi masalah kesehatan global, terutama di
negara berkembang. Pneumonia didefinisikan sebagai infeksi akut pada paruparu yang menyebabkan alveoli terisi cairan dan pus (nanah), serta menimbulkan
kesulitan bernafas dan penurunan kadar oksigen yang dihirup. Faktor risiko
pneumonia pada balita antara lain status gizi, umur, berat badan lahir rendah
(BBLR), pemberian ASI ekslusif yang tidak tuntas, polusi udara, imunisasi yang
tidak lengkap, jenis kelamin, pendidikan orang tua yang rendah, serta kepadatan
tempat tinggal. Status gizi merupakan salah satu faktor risiko penting pada
kejadian pneumonia balita.
Tujuan Penelitian: Mengetahui hubungan status gizi dengan kejadian
pneumonia pada balita di Puskesmas Mergangsan Kota Yogyakarta.
Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan jenis deskriptif analitik dengan
menggunakan desain cross-sectional untuk mempelajari hubungan status gizi
dengan kejadian pneumonia pada balita di wilayah Puskesmas Mergangsan Kota
Yogyakarta. Variabel penelitian terdiri atas variabel bebas, yaitu status gizi
berisiko (gizi kurang dan gizi buruk) dan status gizi tidak berisiko (gizi baik), serta
variabel terikat yaitu penyakit pneumonia. Analisis data menggunakan analisis
bivariat yaitu uji Chi-Square untuk menentukan hubungan antarvariabel.
Hasil: Hubungan status gizi menurut berat badan terhadap usia yang didapatkan
adalah signifikan yaitu p-value 0,000 (p value <0,05). Hasil yang serupa juga
didapat dari uji Fisher Exact, dengan p-value 0,001 (<0,05). Uji Chi-Square yang
dilakukan terhadap jenis kelamin dan kejadian pneumonia menunjukkan hasil
yang tidak signifikan, yaitu p-value 0,201. Uji Chi-Square yang dilakukan
terhadap usia dan kejadian pneumonia menunjukkan hasil yang tidak signifikan,
yaitu p-value 0,162 (p-value >0,05).
Kesimpulan: Terdapat hubungan yang bermakna antara status gizi berisiko (gizi
kurang dan gizi buruk) terhadap kejadian pneumonia pada balita (p value <0,05).
Tidak ada hubungan yang bermakna antara jenis kelamin dan usia terhadap
kejadian pneumonia pada balita (p value >0,05). | en_US |