Show simple item record

dc.contributor.advisorHariz Enggar Wijaya, S.Psi., M.Psi., Psikolog.,
dc.contributor.authorUSWATUN CHASANAH
dc.date.accessioned2022-11-01T05:39:41Z
dc.date.available2022-11-01T05:39:41Z
dc.date.issued2022-08-09
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/40118
dc.description.abstractResiliensi tidak hanya diperlukan oleh pasien COVID-19 saat menjalani isolasi dan penyembuhan, tetapi pasca dinyatakan negatif dari COVID-19 pun seseorang perlu untuk resilien. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara religiusitas dan resiliensi penyintas COVID-19 pada usia dewasa awal (usia 18-25 tahun). Hipotesis dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan positif antara religiusitas dan resiliensi penyintas COVID-19 pada usia dewasa awal. Alat ukur resiliensi yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala CD-RISC (The Connor-Davidson Resilience Scale) yang dikembangkan oleh Connor dan Davidson (2003) berdasarkan hasil uji analisis faktor Yu dan Zhang (2007), dan diadaptasi ke dalam Bahasa Indonesia oleh Uyun dan Rumiani (2012). Alat ukur religiusitas yang digunakan adalah skala MUDRAS (Muslim Daily Religiosity Assessment Scale) yang dikembangkan oleh Olufadi (2016), dan diadaptasi ke dalam Bahasa Indonesia oleh Suryadi dkk., (2020). Subjek dalam penelitian ini berjumlah 208 orang. Hasil uji hipotesis menunjukkan nilai signifikansi (p) sebesar 0.032 (p<0.05), yang bermakna terdapat hubungan positif antara religiusitas dan resiliensi penyintas COVID-19 pada usia dewasa awal.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectReligiusitasen_US
dc.subjectResiliensien_US
dc.subjectPenyintas COVID-19en_US
dc.titleReligiusitas Dan Resiliensi Penyintas Covid-19 Pada Usia Dewasa Awalen_US
dc.Identifier.NIM18320353


Files in this item

FilesSizeFormatView

There are no files associated with this item.

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record