Deteksi Lokasi Kebocoran Pada Pipa Rumah Tangga (PVC)
View/ Open
Date
2022Author
ADAM NAUFAL HAFIZH NASUTION
RIFQI TRIYAN KUSUMAH
Metadata
Show full item recordAbstract
Pipa digunakan untuk menyalurkan air pembuangan maupun air bersih. Jenis pipa yang
digunakan adalah pipa Polyvinyl Chloride (PVC) yang bersifat awet, tahan lama, dan tidak mudah
berkarat. Pipa PVC digunakan untuk menyalurkan air perumahan. Permasalahan yang sering
terjadi pada pipa tersebut adalah sumbatan dan kebocoran. Sumbatan membuat aliran air pada
pipa berkurang atau berhenti mengalir. Sedangkan kebocoran membuat debit air pada pipa
berkurang secara berkala. penurunan debit air akan berbeda-beda tergantung ukuran dari lubang
kebocoran. Kebocoran pada pipa dapat menimbulkan efek perubahan warna pada dinding karena
terkena air. Hal tersebut dapat disimpulkan terjadi kebocoran pada daerah tersebut tetapi lokasi
atau titik kebocoran tidak dapat diketahui dari dinding yang basah. Lokasi kebocoran pada pipa
diperlukan untuk perbaikan instalasi.
Solusi untuk menyelesaikan masalah dengan membuat sistem deteksi lokasi kebocoran
pada pipa rumah tangga. Sistem deteksi terdiri dari perangkat keras untuk mengumpulkan data
dari sensor dan perangkat lunak untuk mendeteksi lokasi terjadinya kebocoran. Perangkat keras
menggunakan sensor flowmeter untuk mengukur debit air yang mengalir melalui pipa. Perangkat
lunak menggunakan algoritma artificial neural network (ANN) untuk memprediksi pola
kebocoran. Selain dua perangkat yang telah disebutkan, diperlukan instalasi pipa dengan panjang
berapapun kemudian dibagi 4 bagian. Bagian ini dapat disebut sebagai segmen. Segmen 1 sebagai
penanda masuknya air. Segmen 4 sebagai penanda keluarnya air dari pipa. Pembagian tersebut
untuk membuat pola sehingga lokasi terjadinya kebocoran dapat terdeteksi .
Sistem deteksi lokasi terjadinya bocor pada pipa bekerja dengan baik. Perangkat keras
dapat mengukur debit air yang melewati pipa dan menyimpannya pada micro sd. Algoritma ANN
dapat mendeteksi terjadinya kebocoran pada segmen 1, 2, 3, dan 4. Algoritma tersebut juga
mendeteksi kombinasi 2 dan 3 lubang kebocoran pada pipa. Akurasi sistem deteksi mencapai 98
%. Akan tetapi, nilai kebocoran per segmen hampir identik, hal ini akan menyebabkan deteksi
segmen yang sama. Sistem ini tidak bisa digunakan pada skala rumah tangga secara langsung. Hal
itu karena karakteristik terjadinya bocor pada pipa rumah harus dihitung debit airnya sejak awal
instalasi dibuat. Perlu dilakukan riset lanjutan untuk menjadikan algoritma ini sebagai pengganti
alat deteksi kebocoran dengan mendengarkan suara percikan dari dinding.
Collections
- Electric Engineering [783]