Analisis Faktor Terjadinya Krisis Politik Di Belarus Pada Tahun 2020
Abstract
Belarus telah dicirikan sebagai negara dengan sistem otoritarianisme yang
kuat dan dikenal sebagai negara diktator terakhir di Eropa. Presiden Alexander
Lukashenko kembali memenangkan pemilu untuk yang keenam kalinya yang
membuat ratusan ribu masyarakat Belarus melakukan aksi protes terbesar dalam
sejarah pemerintahan Lukashenko. Adanya kebijakan represif serta kekerasan
yang tertanam dalam sistem dan berbagai kecurangan pemilu membuat
masyarakat Belarus menuntut perubahan. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui alasan terjadinya krisis politik di Belarus pada tahun 2020 dan faktor
apa yang membuat otoritarianisme Lukashenko bertahan hingga saat ini. Dalam
melihat krisis politik ini, penulis menggunakan teori kekerasan struktural oleh
Johan Galtung. Melalui teori ini, penulis mengidentifikasi penyebab terjadinya
krisis politik adalah karena adanya kekerasan struktural yang menyebabkan rasa
tidak aman dan ketidakadilan yang tertanam dalam struktur publik. Dalam
menganalisis hal tersebut, ada enam dimensi yang digunakan yaitu subjek, objek,
tindakan baik yang terlihat atau manifest serta yang tersembunyi atau latent,
kekerasan fisik dan psikologis, motivasi atau dorongan (intended dan unintended),
serta pendekatan positif dan pendekatan negatif. Hasil dari penelitian ini adalah
keenam dimensi yang disebutkan oleh Galtung muncul yang menunjukkan
Presiden Alexander Lukashenko terbukti melakukan kekerasan struktural terhadap
masyarakat Belarus.
Collections
- International Relations [504]