| dc.description.abstract | Impor daging sapi adalah proses transportasi daging sapi dari luar negeri masuk ke Indonesia secara legal, umumnya dalam proses perdagangan. Tujuan adanya impor daging sapi adalah untuk stabilisasi harga, keadaan darurat, masyarakat miskin dan kerawanan pangan. Jenis data pada penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik, Sensus Sosial Ekonomi Nasional (Susenas), Kementrian Pertanian, Internet dan sumber bacaan media cetak. Data sekunder yang digunakan adalah data deret waktu (time series data) untuk rentang waktu 1999-2014.
Model analisis pada penelitian ini adalah Regresi Linier Berganda. Hasil dari penelitian variabel yang signifikan adalah produksi dan konsumsi daging sapi. Produksi daging sapi signifikan terhadap impor daging sapi di Indonesia dengan tanda negatif, artinya semakin naik produksi maka semakin turun impor daging sapi. Dengan rata-rata produksi daging sapi dalam negeri sebesar 404.000 ton daging sapi. Sedangkan konsumsi daging sapi signifikan terhadap impor daging sapi di Indonesia dengan tanda positif, artinya semakin tinggi konsumsi maka semakin tinggi pula impor daging sapi. Dengan rata-rata konsumsi daging sapi dalam negeri sebesar 281160.4 ton daging sapi.
Variabel yang tidak signifikan adalah harga daging sapi, kurs rupiah dan jumlah populasi sapi ternak. Harga daging sapi tidak signifikan terhadap impor daging sapi di Indonesia. Dengan rata-rata harga daging sapi dalam negeri sebesar 52007.81 rupiah per kilogram. Kurs rupiah tidak signifikan terhadap impor daging sapi di Indonesia. Dengan rata-rata kurs rupiah terhadap dollar AS sebesar 9506.313 rupiah. Jumlah populasi sapi ternak tidak signifikan terhadap impor daging sapi di Indonesia. Dengan rata-rata jumlah populasi sapi ternak dalam negeri sebesar 12163750 ekor. | id |
