Analisis Pemanfaatan Konfusianisme Dalam Strategi Diplomasi Publik Tiongkok Di Indonesia Pada Era Xi Jinping
Abstract
Berkembangnya stigma anti sentimen Tiongkok turut menjadi penghalang
bagi diplomasi publiknya di Indonesia. Akan tetapi pada era Xi Jinping, terlihat
adanya peningkatan bentuk upaya diplomasi publik Tiongkok terutama yang
terlihat dari peningkatan jumlah diaspora Tiongkok dari tahun ketahun di
Indonesia. Penelitian ini, bertujuan untuk melihat bagaimana Tiongkok
menggunakan konfusianisme yang telah menjadi ideologi khusus sebagai salah
satu soft power dalam diplomasi publiknya di Indonesia melalui analisis tiga
dimensi publik Diplomasi menurut Mark Leonard yaitu, News Management,
Strategic Communication dan Relationship Building. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa Tiongkok menggunakan pengendalian berita melalui mediamedia
internal dan kolaborasi dengan Indonesia serta akun sosial media untuk
merespon pernyataan dan perkembangan stigma anti sentimen tersebut dengan
mengedepankan keterlibatan budaya konfusianisme dalam diplomasi publiknya di
Indonesia. Selain itu Tiongkok juga menggelar kegiatan-kegiatan dan forum
kebudayaan yang dilakukan khusus untuk menjadi ajang diskusi, pertukaran dan
pengenalan budaya konfusianisme bagi publik Indonesia. Terakhir, Tiongkok
berusaha untuk mengedepankan upaya diplomasi publiknya dengan
mengembangkan berbagai pengaruh dalam berdirinya Institut Konfusianisme di
Indonesia. Melalui Institut Konfusianisme, Tiongkok membentuk berbagai
perencanaan program yang mampu mendukung upaya kerjasama dan hubungan
yang berkelanjutan dengan Indonesia dimasa mendatang.
Collections
- International Relations [504]