Show simple item record

dc.contributor.authorBanin, Muhammad Madrofil
dc.date.accessioned2022-10-05T03:23:57Z
dc.date.available2022-10-05T03:23:57Z
dc.date.issued2022-04
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/39742
dc.description.abstractOmah Batik Ngesti Pandowo Semarang yaitu masih kurang mampu untuk menyediakan produk batik yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen anak-anak dan remaja, padahal target Omah Batik Ngesti Pandowo adalah konsumen anak-anak sampai dewasa, tapi kebanyakan pengunjung yang datang adalah orang dewasa. Selain itu, Omah Batik Ngesti Pandowo masih belum mampu menciptakan produk yang memiliki ciri khas yang mudah untuk dikenali masyarakat. Dampaknya konsumen masih kesulitan untuk membedakan produk yang dibeli di Omah Batik Ngesti Pandowo dan di toko batik lainnya. Tujuan dari penelitian ini adalah risiko yang sedang dihadapi risiko yang sedang dihadapi pada UKM Omah Batik Ngesti Pandowo di Kampung Batik Semarang yang dianalisis menggunakan metode analisis berupa segmentasi, identifikasi risiko, risk mapping, dan mitigasi. Hasil penelitian menyatakan bahwa segmentasi pasar pada Omah Batik Ngesti Pandowo yaitu jenis kelamin yang mensegmentasikan pemasaran Omah Batik Ngesti Pandowo pada jenis kelamin wanita, nilai wanita disebabkan karena wanita memiliki kebutuhan fashion yang lebih tinggi dibandingkan dengan kaum laki-laki, termasuk dalam memilih produk batik. Usia disegmentasi pada usia konsumen 30 – 39 tahun. Status social disegmentasikan pada kelas menengah ke atas dengan konsumen berpendapatan Rp. 3.000.000 – Rp6.000.000.. Berdasarkan analisis risk mapping peneliti menemukan bahwa terdapat 2 risiko berada pada kategori extreme (merah) yaitu cuaca yang kurang mendukung (KB2) dan kurangnya motif batik yang terkesan membosankan (MP1). Strategi yang dilakukan UKM Batik Omah Ngesti Pandowo di Kampung Batik Semarang. Strategi yang dilakukan UKM Batik Omah Ngesti Pandowo di Kampung Batik Semarang yaitu dengan cara membuat alat Smart Dryer ataupun alat pengering dengan metode verein deutser ingenieure(VDI), sebagai salah satu upaya mengatasi ketika cuaca kurang mendukung yang nantinya mengakibatkan kualitas bahan yang menurun. Dengan menerapkan alat itu bisa mengurangi risiko bahan yang kurang baik. Dan dengan cara merumitkan corak motif batik yang intinya mengkombinasi antara bentuk satu dengan lainnya sehingga tercipta bentuk motif baru dan menggunakan aplikasi desain batik yang bertujuan meningkatkan kuantitas dan kualitas pengrajin batik.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectAnalisis risikoen_US
dc.subjectUKM Batiken_US
dc.titleAnalisis Risiko Pada UKM Omah Batik Ngesti Pandowo di Kampung Batik Semarangen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record