Manajemen Risiko Rantai Pasok Produk Halal Pada Royan Chicken Processing Yogyakarta Dalam Perspektif Ekonomi Islam
Abstract
Perkembangan yang pesat terjadi pada industri halal dalam beberapa tahun ini.
Tersebar dibanyak negara , bahkan dinegara dengan penduduk muslim minoritas. 2
Halal dijadikan indikator universal dalam jaminan kualitas produk dan standar
hidup. Biasanya halal hanya dikaitkan dengan hal-hal kebendaan saja. Meskipun
demikian, dalam islam halal merupakan kewajiban dan hal sakral yang meliputi
perbuatan serta pekerjaan atau biasa disebut dengan Muamalah. Mengkonsumsi
makanan dan minuman halal merupakan perintah Allah. Dalam Perspektif islam
produk halal yaitu produk yang sesuai syariah dan tidak melibatkan bahan yang
berbahaya serta dilarang. Dalam Perspektif islam produk halal yaitu produk yang
sesuai syariah dan tidak melibatkan bahan yang berbahaya serta dilarang. Makanan
halal menurut konsep islam harus memenuhi persyaratan syariah. Dewasa ini
makanan halal telah banyak ditemukan di pasar, akan tetapi penyebaran makanan
yang tidak jelas kehalalannya juga dapat ditemukan oleh konsumen3. untuk itu
jaminan akan kehalalan tehadap makanan diperlukan konsumen untuk makanan
harian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui risiko-risiko rantai pasok halal
dan cara memitigasinya. Metode House of Risk digunakan dalam penelitian ini,
yang merupakan integrasi dari metode Failure Models and Effect Analysis
(FMEA). Penentuan HOR bertujuan untuk mengidentifikasi risiko dan merancang
strategi penanganan untuk mengurangi probabilitas kemunculan dari agen risiko
dengan memberikan tindakan pencegahan pada agen risiko. hasil penelitian
persentasenya agen risiko yang dijadikan sebagai penyebab utama. Yaitu agen
risiko A26, (Ruang Produksi Sempit) dengan presentase 12%, A27 dengan
presentase 12%(Over Stock Capacity), A20 (Adanya kelalaian dari petugas dalam
mengikuti pekerjaan atau SOP), A31 (Produk rusak dalam pengiriman), A32
(Kendaraan pengantar yang kurang baik), A34 (Ganti rugi perusahaan terhadap
konsumen, karena tidak sesuai dengan permintaan konsumen). Setelah itu
dilakukan perhitungan urutan preventive action sebagai arahan bagi perusahaan
untuk memperbaiki sitem operasional, untuk mengetahui tingkat keefektifan dalam
preventive action. Dengan demikian pentingnya manajemen halal pada rantai pasok
produksi yang tidak hanya terletak pada bahan baku, akan tetapi proses dan
pengerjaan bahan baku sampai menjadi suatu produk. Dengan makin
berkembangnya teknologi, sehingga memudahkan dalam mengolah bahan mentah
menjadi barang jadi, oleh sebab itu sangat penting untuk diperhatikan proses dalam pengolahan terutama makanan karena harus seuai dengan kaidah-kaidah islam.