Show simple item record

dc.contributor.authorAbimanyu, Andika Saputra
dc.contributor.authorMuhammad, Ackwan
dc.date.accessioned2022-10-05T03:23:02Z
dc.date.available2022-10-05T03:23:02Z
dc.date.issued2022-03-30
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/39729
dc.description.abstractBiodiesel merupakan salah satu bahan bakar alternatif terbarukan untuk mesin diesel, yang terbuat dari minyak nabati atau lemak hewani. Indonesia sudah dibangun beberapa pabrik biodiesel. Pembuatan biodiesel dilakukan melalui proses esterifikasi dan transesterifikasi. Pabrik biodiesel ini direncanakan untuk berjalan dengan kapasitas 100.000 ton sepanjang 330 hari per tahun. Pabrik ini diharapkan akan menghasilkan biodiesel untuk memenuhi kebutuhan pasar Indonesia. Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan biodiesel ini adalah minyak kelapa sawit (CPO). Minyak kelapa sawit (CPO) layak menjadi pertimbangan sebagai bahan baku pembuatan biodiesel mampu mencatat penurunan emisi sebesar 50%. Pabrik ini direncanakan dibangun di provinsi Sumatera Selatan, Kabupaten Musi Banyuasin, untuk memberikan kemudahan terhadap transportasi bahan baku dan produk akhir karena pasar untuk kedua produk sudah tersedia secara lokal. Esterifikasi dan transesterifikasi akan dilakukan pada suhu 60 ºC dan pada tekanan satu atm menggunakan reaktor alir tangki berpengaduk. Dari studi evaluasi ekonomi pabrik ini, disimpulkan bahwa modal investasi sebesar Rp. 514.274.370.379,72 ; biaya produksi sebesar Rp. 540.842.133.290 dan laba setelah pajak diperkirakan sebesar Rp.159.616.120.059 berdasarkan analisis ekonomi, dapat disimpulkan bahwa pabrik biodiesel dengan kapasias 100.000 ton per tahun adalah berisiko rendah dan layak secara ekonomis. Berdasarkan kondisi operasi sifat-sifat bahan baku dan produk, pabrik biodiesel dari minyak kelapa sawit ini tergolong pabrik berisiko rendah. Berdasarkan analisis ekonomi terhadap pabrik ini menunjukkan Percent Return On Investment (ROI) sebelum pajak 40,31% dan setelah pajak 31,04%. Pay Out Time (POT) sebelum pajak selama 1,99 tahun dan setelah pajak 2,347 tahun. Break Even Point (BEP) sebesar 40,86% dan Shut Down Point (SDP) sebesar 21,79%. Discounted Cash Flow Rate (DCFR) terhitung sebesar 20,84%. Dari data analisis kelayakan di atas disimpulkan bahwa pabrik ini menguntungkan dan layak untuk dikaji lagi lebih dalam.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectBiodieselen_US
dc.subjectMinyak Kelapa Sawiten_US
dc.subjectEsterifikasien_US
dc.subjectTransesterifikasien_US
dc.titlePra Rancangan Pabrik Biodiesel dari Minyak Kelapa Sawit dan Metanol dengan Kapasitas 100.000 Ton/Tahunen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record