Pra Rancangan Pabrik Biodiesel dari Minyak Kelapa Sawit dan Metanol dengan Kapasitas 100.000 Ton/Tahun
View/ Open
Date
2022-03-30Author
Abimanyu, Andika Saputra
Muhammad, Ackwan
Metadata
Show full item recordAbstract
Biodiesel merupakan salah satu bahan bakar alternatif terbarukan untuk mesin
diesel, yang terbuat dari minyak nabati atau lemak hewani. Indonesia sudah dibangun
beberapa pabrik biodiesel. Pembuatan biodiesel dilakukan melalui proses esterifikasi dan
transesterifikasi. Pabrik biodiesel ini direncanakan untuk berjalan dengan kapasitas
100.000 ton sepanjang 330 hari per tahun. Pabrik ini diharapkan akan menghasilkan
biodiesel untuk memenuhi kebutuhan pasar Indonesia. Bahan baku yang digunakan dalam
pembuatan biodiesel ini adalah minyak kelapa sawit (CPO). Minyak kelapa sawit (CPO)
layak menjadi pertimbangan sebagai bahan baku pembuatan biodiesel mampu mencatat
penurunan emisi sebesar 50%. Pabrik ini direncanakan dibangun di provinsi Sumatera
Selatan, Kabupaten Musi Banyuasin, untuk memberikan kemudahan terhadap transportasi
bahan baku dan produk akhir karena pasar untuk kedua produk sudah tersedia secara lokal.
Esterifikasi dan transesterifikasi akan dilakukan pada suhu 60 ºC dan pada tekanan satu
atm menggunakan reaktor alir tangki berpengaduk. Dari studi evaluasi ekonomi pabrik ini,
disimpulkan bahwa modal investasi sebesar Rp. 514.274.370.379,72 ; biaya produksi
sebesar Rp. 540.842.133.290 dan laba setelah pajak diperkirakan sebesar
Rp.159.616.120.059 berdasarkan analisis ekonomi, dapat disimpulkan bahwa pabrik
biodiesel dengan kapasias 100.000 ton per tahun adalah berisiko rendah dan layak secara
ekonomis. Berdasarkan kondisi operasi sifat-sifat bahan baku dan produk, pabrik biodiesel
dari minyak kelapa sawit ini tergolong pabrik berisiko rendah. Berdasarkan analisis
ekonomi terhadap pabrik ini menunjukkan Percent Return On Investment (ROI) sebelum
pajak 40,31% dan setelah pajak 31,04%. Pay Out Time (POT) sebelum pajak selama 1,99
tahun dan setelah pajak 2,347 tahun. Break Even Point (BEP) sebesar 40,86% dan Shut
Down Point (SDP) sebesar 21,79%. Discounted Cash Flow Rate (DCFR) terhitung sebesar
20,84%. Dari data analisis kelayakan di atas disimpulkan bahwa pabrik ini menguntungkan
dan layak untuk dikaji lagi lebih dalam.
Collections
- Chemical Engineering [1184]