Analisis Tingkat Kebisingan, Pencahayaan, Dan Iklim Kerja Panas Bengkel Motor Resmi (Studi Kasus: Ud. Utama Motor Sleman)
Abstract
Kebisingan, pencahayaan, dan iklim kerja panas merupakan salah satu factor
lingkungan fisik yang mempengaruhi lingkungan kerja yang dapat mengakibatkan
Penyakit Akibat Kerja (PAK). Tingkat Kebisingan, pencahayaan, dan iklim kerja
panas yang melebihi nilai ambang batas yang ditetapkan akan mempengaruhi
kesehatan mekanik. Maka, tujuan penelitian untuk menganalisis dan mengetahui
dampak subjetktif pada mekanik terhadap tingkat kebisingan, pencahayaan, dan
iklim kerja panas pada lingkungan kerja bengkel sepeda motor serta melakukan
pemetaan untuk mengetahui risiko paparan. Pengukuran dilakukan selama 8 jam
dengan pembagian 3 (tiga) waktu kerja yaitu pagi, siang, dan sore dengan
menggunakan Sound Level Meter, Lux Meter, dan QUESTamp. Untuk mengetahui
dampak subjektif mekanik dilakukan dengan wawancara melalui kuesioner. Hasil
pengukuran tingkat kebisingan rata-rata berkisar antara 79,4 – 81,6 dBA secara
umum memenuhi NAB yaitu < 85 dBA. Untuk hasil pengukuran tingkat
pencahayaan setempat didapatkan hasil rata-rata yaitu berkisar antara 60-114 Lux
secara umum belum memenuhi nilai minimal yang diizinkan yaitu 200 Lux untuk
pekerjaan alat-alat sedang atau tidak besar dan pekerjaan mesin. Sedangkan hasil
pengukuran tingkat iklim kerja panas dilakukan pada 2 titik yaitu sebesar 23,9 ̊C
dan 24,4 ̊C. Hasil tersebut secara umum masih memenuhi NAB beban kerja sedang
dengan pengaturan waktu kerja 75% dan 25% waktu istirahat yaitu 28 ̊C. Nilai
Ambang Batas (NAB) menggunakan acuan pada Permenaker No. 5 Tahun 2018
tentang Keselamatan dan Kesehatan Lingkungan Kerja. Dampak subjektif yang
dirasakan mekanik pada saat bekerja di bengkel untuk tingkat kebisingan yang
merupakan dampak ringan seperti sakit kepala/pusing, mual dan muntah. Kemudian
untuk dampak subjektif tingkat pencahayaan adalah sakit kepala/pusing, mata merah, mata pedih, mata berair, dan terasa tegang di leher dan dibahu. Dan dampak
subjektif dari tingkat iklim kerja panas adalah merasa lelah, merasa cepat haus, dan
banyak berkeringat. Peta kontur resiko dibuat menjadi 3 warna yaitu, biru, hijau,
dan kuning. Penggolongan warna berdasarkan nilai tingkat intensitas setiap
parameter.
Collections
- Environmental Engineering [1430]