Aktivitas Imunostimulan Snedds Propolis Pada Tikus Jantan Galur Wistar Yang Diinduksi Bakteri Staphylococcus Aeureus
Abstract
Latar Belakang: Propolis memiliki berbagai aktivitas farmakologi salah satunya
sebagai imunostimulan Namun, zat aktif yang terkandung didalam propolis
memiliki kelarutan yang buruk dalam air, sehingga pemberian oral akan
menurunkan bioavailabilitasnya dalam. Oleh karena itu propolis diformulasikan
menjadi bentuk sediaan SNEDDS (Self-Nanoemulsifying Drug Delivery System)
karena dapat meningkatkan kelarutan dan mengoptimalkan bioavailabilitas
propolis.
Tujuan : Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui aktivitas imunostimulan sediaan
SNEDDS propolis terhadap jumlah sel leukosit, neutrofil dan limfosit pada tikus
Wistar jantan yang diinfeksi bakteri S. aureus.
Metode : Penelitian ini menggunakan subjek uji tikus sebanyak 20 ekor yang dibagi
ke dalam 4 kelompok, yaitu kontrol normal (akuades) , kontrol basis SNEDDS+S.
aureus, kelompok SNEDDS propolis dan kelompok SNEDDS propolis+S. aureus
. Setiap kelompok diberikan pemejanan sediaan secara oral selama 13 hari dan S.
aureus diinduksikan pada hari ke-14. Sampel darah tikus diambil pada hari ke-0, ke-7,
ke-14 dan hari ke-15. Untuk menghitung jumlah neutrofil, limfosit dan leukosit
dengan menggunakan hematology analyzer. Data darah tikus diuji menggunakan
metode One-Way ANOVA dan Post Hoc Tukey (p<0,05).
Hasil : Hasil uji One-Way ANOVA pada kelompok SNEDDS propolis+S.aureus
menunjukkan kenaikan yang signifikan dan mengalami kenaikan dari hari ke-14
dan ke-15. SNEDDS propolis memiliki aktivitas imunostimulan dengan
meningkatnya nilai leukosit (32,59%), neutrofil (46,88%) dan limfosit (11,51%)
pada tikus yang dinfeksi S. aureus.
Kesimpulan : SNEDDS propolis memiliki efek immnusotimulan pada tikus yang
diinfeksi dengan bakteri S. aureus.
Collections
- Pharmacy [1444]