Show simple item record

dc.contributor.advisorapt. Annisa Fitria, S.Farm., M.Sc.
dc.contributor.advisorapt. Cynthia Astiti Putri, S.Farm., M.Si.
dc.contributor.authorMUCH AKBAR RAFSANJANI
dc.date.accessioned2022-09-28T03:43:13Z
dc.date.available2022-09-28T03:43:13Z
dc.date.issued2022-07-11
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/39448
dc.description.abstractLatar belakang: Propolis, pegagan, dan gamat memiliki berbagai aktivitas farmakologi salah satunya imunostimulan namun kandungan zat aktifnya yang sukar larut dalam air dapat menyebabkan bioavalabilitasnya yang rendah. Self- nano-emulsifying drug delivery system (SNEDDS) merupakan salah satu teknologi farmasi yang mampu meningkatkan larutan dan bioavalabilitas. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk melihat aktivitas imunostimulan SNEDDS kombinasi propolis, pegagan, dan gamat menggunakan tikus jantan galur Wistar yang diinfeksi bakteri Staphylococcus Aureus secara in vivo berdasarkan parameter neutrofil, leukosit dan limfosit. Metode: Penelitian ini menggunakan 5 kelompok yaitu kontrol normal dengan pemberian akuades, kontrol negatif dengan infeksi S. aureus dan pemberian basis SNEDDS, perlakuan I dengan infeksi S. aureus dan pemberian SNEDDS kombinasi propolis, pegagan dan gamat, perlakuan II dengan pemberian SNEDDS kombinasi propolis, pegagan, dan gamat, dan perlakuan III dengan pemberian SNEDDS pegagan dan gamat. Perlakuan pada setiap kelompok selama 13 hari sedangkan pemberian S. aureus diberikan dihari ke-14. Darah diambil melalui sinus orbitalis dan diuji pada hari ke-0, ke-14 dan ke-15 lalu dihitung jumlah neutrofil, limfosit, dan leukosit. Analisis data menggunakan metode Kruskal Wallis dan Mann Whitney (p<0,05). Hasil: Hasil menunjukkan bahwa SNEDDS pegagan dan gamat dapat meningkat lebih baik dengan jumlah rata-rata leukosit (15,88 x10 /µL), limfosit (13,06 x10 3 3 /µL) dibandingkan dengan kelompok normal yang sudah diberikan perlakuan selama 14 hari. Pada hari ke-15 SNEDDS propolis, pegagan dan gamat yang sudah diinduksi bakteri S. aureus mengalami peningkatan dengan jumlah rata-rata leukosit (18,5 x10 /µL), dan neutrofil (2,4 x10 3 /µL) dan neutrofil (9,9 x10 3 /µL), limfosit (18,98 x10 3 /µL) hal tersebut menunjukkan bahwa bakteri S. aureus dapat dilawan dengan meningkatnya jumlah parameter tersebut. Analisis Kruskal Wallis menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan jumlah limfosit, leukosit, dan neutrofil pada tikus (<0,05) pada setiap kelompok. Kesimpulan: SNEDDS kombinasi propolis, gamat, dan pegagan dapat meningkatkan aktivitas imunostimulan.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectPropolisen_US
dc.subjectPegaganen_US
dc.subjectGamaten_US
dc.subjectSNEDDSen_US
dc.subjectImunostimulan, Staphylococcus aureus.en_US
dc.titleAktivitas Imunostimulan Snedds Kombinasi Propolis, Pegagan Dan Gamat Pada Tikus Jantan Galur Wistar Yang Diinduksi Bakteri Staphylococcus Aureusen_US
dc.Identifier.NIM18613079


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record