Evaluasi Kuantitatif Penggunaan Antibiotik Untuk Pasien Rawat Inap Berdasarkan Kasus Bedah Dan Non-Bedah Di Rumah Sakit Pku Muhammadiyah Gamping Selama Tahun 2021
Abstract
Latar belakang: Antibiotik dengan penggunaan yang tidak sesuai berpengaruh
pada aspek ekonomi, klinis, dan farmakologis. Ketidaksesuaian ini dapat diatasi
dengan melakukan evaluasi penggunaan antibiotik secara kuantitatif.
Tujuan: Untuk mengetahui profil kuantitatif penggunaan antibiotik untuk pasien
rawat inap di RS PKU Muhammadiyah Gamping selama tahun 2021 berdasarkan
kasus bedah dan non bedah.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode ATC/DDD secara deskriptif, dengan
pengumpulan data retrospektif dari SIM RS di RS PKU Muhammadiyah Gamping.
Selanjutnya data penggunaan dianalisis dengan mengacu pada sistem ATC/DDD
yang dikeluarkan oleh WHO. Data jumlah pasien, 10 besar penyakit, rata-rata lama
rawat inap, serta data pasien kasus bedah dan non bedah digunakan untuk
menghitung kuantitas penggunaan antibiotik dalam satuan DDD/100HR.
Hasil: Terdapat 29 macam antibiotik yang digunakan selama tahun 2021 dengan
total penggunaan 4282,23 DDD/100HR. Antibiotik tertinggi untuk kasus bedah dan
non bedah adalah levofloksasin dengan nilai DDD/100HR 30,48 dan 1565,02.
Selanjutnya yang termasuk dalam segmen DU90% berdasarkan kasus bedah yaitu
levofloksasin, sefiksim, seftriakson, dan siprofloksasin sedangkan kasus non bedah
yaitu azitromisin, levofloksasin, seftriakson, sefiksim, amoksisilin, dan seftazidim.
Kesimpulan: Antibiotik yang memiliki nilai DDD/100HR tertinggi berdasarkan
kasus bedah dan non bedah adalah levofloksasin. Sedangkan, jenis antibiotik yang
masuk dalam segmen DU90% selama tahun 2021 adalah azitromisin, levofloksasin,
seftriakson, sefiksim, amoksisilin, dan siprofloksasin.
Collections
- Pharmacy [1444]