Show simple item record

dc.contributor.advisorBachrun Sutrisno, M.Sc., Ir.
dc.contributor.advisorAjeng Yulianti D. Lestari, S.T., M.T
dc.contributor.authorNINDA PUTRI WELIZA
dc.contributor.authorM. REZA KURNIAWAN
dc.date.accessioned2022-09-21T07:46:20Z
dc.date.available2022-09-21T07:46:20Z
dc.date.issued2022-06-06
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/39370
dc.description.abstractAmonium klorida umumnya digunakan dalam berbagai industri seperti pada pupuk, baterai, dan farmasi. Kebutuhan akan amonium klorida saat ini masih dipenuhi dengan cara mengimpornya. Untuk itu peluang untuk mendirikan pabrik amonium klorida sangat besar sehingga kebutuhan akan amonium klorida di dalam negeri dapat terpenuhi. Amonium klorida diperoleh dari reaksi antara amonium sulfat dengan natrium klorida pada suhu 100°C dan tekanan 1 atm di dalam reaktor tangki berpengaduk (Continuous Stirred Tank Reactor). Dengan meninjau beberapa pertimbangan seperti penyediaan bahan baku, transportasi, tenaga kerja hingga pemasaran maka Pabrik amonium klorida akan didirikan di kawasan industri Gresik Jawa Timur. Pabrik amonium klorida ini dirancang dengan kapasitas 150.000 ton/tahun, dan beroperasi selama 330 hari dalam 24 jam perharinya. Kebutuhan bahan baku amonium sulfat yang digunakan ialah 1.180 kg diperoleh dari PT. Petrokimia, Gresik dan natrium klorida sebanyak 1135 kg yang diperoleh dari PT Garam Indonesia. Kebutuhan air sebesar 135.792 kg/jam, kebutuhan udara tekan sebesar 70,224 m 3 /jam serta kebutuhan listrik sebesar 250,015 kW dipenuhi oleh PLN dan memiliki cadangan sumber tenaga dengan menggunakan generator. Penyediaan pasokan pendukung seperti unit bahan bakar dan penyedia udara panas dan udara bertekanan diperlukan guna menunjang kebutuhan pabrik. Analisis ekonomi menunjukkan bahwa pabrik amonium klorida ini akan memiliki presentase sebesar 31% untuk nilai Return on Investment (ROI) sebelum pajak dan 15% untuk Return on Investment setelah pajak. Hasil analisa perhitungan Payment Out Time (POT) diperoleh selama 2,45 tahun sebelum pajak dan 3,93 tahun setelah pajak, serta nilai Break Even Point (BEP) sebesar 44,84% dan nilai Shut Down Point (SDP) sebesar 21,61%. Dari data analisis kelayakan di atas dapat disimpulkan bahwa pabrik ini menguntungkan dan layak untuk didirikan.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.titlePra Rancangan Pabrik Amonium Klorida Dari Amonium Sulfat Dan Natrium Kloridadengan Kapasitas 150.000 Ton/Tahunen_US
dc.Identifier.NIM17521034
dc.Identifier.NIM17521079


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record