Show simple item record

dc.contributor.advisorProf. Dr. apt. Yandi Syukri, M.Si
dc.contributor.advisorApt. Bambang Hernawan Nugroho, M.Sc.
dc.contributor.authorFARAH FAUZIYYAH
dc.date.accessioned2022-09-21T03:01:21Z
dc.date.available2022-09-21T03:01:21Z
dc.date.issued2022-06-14
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/39356
dc.description.abstractLatar Belakang: Ekstrak pegagan (Centella asiatica) memiliki kelarutan yang rendah. Kekurangan ini dapat diatasi dengan SNEDDS (Self-Nano Emulsifying Drug Delivery Systems) yang mampu memperbaiki kelarutan suatu senyawa sehingga meningkatkan penetrasi obat untuk mencapai target aksi. Tujuan: Penelitian ini ditujukan untuk mengembangkan formulasi dan melakukan karakterisasi SNEDDS ekstrak pegagan (Centella asiatica) untuk menghasilkan kombinasi formula yang optimal dari minyak, surfaktan dan kosurfaktan. Metode: Ekstrak pegagan diperoleh dengan metode maserasi menggunakan etanol 70% dan kandungan senyawanya dianalisis dengan KLT densitometri. Formulasi SNEDDS diawali dengan memilih kelarutan terbaik ekstrak pegagan terhadap pembawa berupa minyak, surfaktan dan ko-surfaktan. Sebanyak 20 formula yang terdiri dari berbagai komposisi pembawa terpilih didesain dan diuji %transmitannya untuk kemudian hasilnya digunakan dalam pembuatan diagram fase terner. Sediaan SNEDDS ekstrak pegagan yang dibuat dengan pembawa hasil formulasi tersebut dikarakterisasi berdasarkan nilai % transmitan, ukuran partikel, polydispersity index dan zeta potensialnya. Stabilitas sediaan SNEDDS dievaluasi dengan menggunakan uji sentrifugasi, uji siklus heating cooling, uji siklus freeze thaw, uji ketahanan terhadap pengenceran dan uji stabilitas dipercepat. Hasil: KLT densitometri menunjukkan bahwa ekstrak pegagan mengandung senyawa asiatikosida. Ekstrak pegagan memiliki kelarutan terbaik pada labrasol (minyak), tween 80 (surfaktan) dan propilen glikol (ko-surfaktan) yang digunakan sebagai pembawa dalam pembuatan SNEDDS. Formula F10 dengan komposisi labrasol 30%, tween 80 50% dan propilen glikol 20% merupakan formula SNEDDS ekstrak pegagan terpilih dengan nilai transmitan 94,745±0,6%, ukuran partikel 26,3±0,4 nm, polydispersity index 0,268±0,033 dan zeta potensial -12±0,6 mV. Uji stabilitas termodinamik yang meliputi uji sentrifugasi, siklus heating cooling dan siklus freeze thaw menunjukkan bahwa formula F10 stabil karena tidak terjadi pemisahan dan pembentukan endapan. Lebih lanjut, formula F10 memiliki stabilitas yang baik selama uji ketahanan terhadap pengenceran dan uji stabilitas dipercepat. Kesimpulan: Formula F10 dengan pembawa berupa labrasol 30%, tween 80 50% dan propilen glikol 20% merupakan formula SNEDDS ekstrak pegagan yang optimal karena memiliki karakteristik SNEDDS terbaik dan stabil terhadap berbagai studi stabilitas yang dilakukan.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectEkstrak pegaganen_US
dc.subjectSelf-Nano Emulsifying Drug Delivery Systemsen_US
dc.subjectFormulasien_US
dc.subjectKarakterisasien_US
dc.titleFormulasi Dan Karakterisasi Sediaan Self Nanoemulsifying Drug Delivery System (Snedds) Ekstrak Pegagan (Centella Asiatica)en_US
dc.Identifier.NIM18613131


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record