Hubungan Kontrol Diri Dan Nomophobia Pada Penggemar K-Pop Di Indonesia
Abstract
Penelitian ini mengkaji hubungan kontrol diri dan nomophobia pada penggemar
K-Pop di Indonesia. Kecanggihan smartphone yang bermanfaat bagi kebutuhan
hobi penggemar faktanya dapat memicu masalah psikologis nomophobia.
Beberapa penelitian menemukan penggunaan smartphone yang tinggi dan tidak
terkendali mampu memicu munculnya gejala nomophobia. Salah satu faktor yang
dinilai berperan penting adalah kontrol diri individu dalam menggunakan
smartphone. Sebanyak 128 penggemar K-Pop perempuan berusia 15-25 tahun
telah mengisi tiga skala yaitu NMPQ (Nomophobia Questionnaire), BSCS (Brief
Self Control Scale), dan Short-Forms of Marlowe-Crowne Social Desirability
Scale. Pengujian korelasi parsial dan regresi stepwise digunakan untuk
menganalisis hubungan kedua variabel. Hasil menunjukkan bahwa terdapat
hubungan negatif yang signifikan antara kontrol diri dan nomophobia pada
penggemar K-Pop di Indonesia dengan pengaruh kontrol diri terhadap
nomophobia sebesar 6,3%. Analisis lebih lanjut menunjukkan bahwa usia,
domisili, penggunaan smartphone/hari, dan juga idola bertanggung jawab dalam
menjelaskan asosiasi kedua variabel. Selain itu, analisis regresi stepwise
menunjukkan bahwa perilaku yang tergolong impulsif dan kebiasaan buruk
menjadi perilaku prediktor nomophobia yang banyak muncul pada model regresi
aspek kontrol diri terhadap nomophobia. Hasil ini berkontribusi mengembangkan
pengetahuan baru mengenai nomophobia. Penggemar K-Pop serta komunitaskomunitas
lain
yang
aktif
menggunakan
smartphone
sebagai
penunjang
hobi
disarankan
untuk
dapat
lebih
meperhatikan
penggunaan
smartphone
dalam
kesehariannya
dan
meningkatkan
perilaku
non-impulsif,
kedisiplinan diri,
dan
kebiasaan-kebiasaan
sehat
dalam
menggunakan
smartphone.
Collections
- Psychology [2173]