Studi Penggunaan Antipsikotik Pada Pasien Anak Remaja Dengan Skizofrenia Di Rumah Sakit Prof Dr. Soerojo Magelang
Abstract
Latar Belakang : Skizofrenia adalah gangguan mental yang ditandai dengan
waham, halusinasi dan gejala perilaku tidak stabil yang memengaruhi 6,1% usia
remaja. Salah satu pengobatan skizofrenia menggunakan antipsikotik yang
berguna sebagai pengobatan efektif untuk mencegah kekambuhan. Oleh karena
itu, perlu diteliti penggunaan antipsikotik pada anak remaja agar pasien dapat
menerima obat sesuai dengan kondisi dan kebutuhannya.
Tujuan : Untuk mengetahui gambaran penggunaan antipsikotik pada pasien anak
remaja berusia <18 tahun dengan skizofrenia yang menjalani rawat jalan di
Rumah Sakit Prof.Dr. Soerojo Magelang pada tahun 2020-2021.
Metode : Penelitian ini menggunakan desain potong-lintang secara retrospektif.
Pengumpulan data menggunakan rekam medis kemudian dianalisis menggunakan
statistik univariat data disajikan dalam bentuk tabel dan persentase.
Hasil : Terkait hasil analisis diperoleh jumlah pasien sebanyak 68 pasien dengan
karakteristik terbanyak berjenis kelamin laki-laki (69%), usia 15-<18 tahun
(88%), pendidikan SMP (39%), pembiayaan BPJS (85%) dan jenis diagnosis
F20.3 (skizofrenia tak terinci) (44%). Pola pengobatan antipsikotik tunggal yang
paling banyak digunakan yaitu risperidon (18%) dengan dosis 2x2 mg/hari dan
antipsikotik kombinasi yang paling banyak yaitu klozapin-risperidon (46%)
dengan dosis 25 mg/hari,2x2 mg/hari. Sementara itu, triheksifenidil merupakan
obat selain antipsikotik yang terbanyak digunakan (43%).
Kesimpulan : Karakteristik terbanyak yaitu laki-laki, usia 15-<18 tahun,
pendidikan SMP, pembiayaan BPJS dan jenis diagnosis F20.3 (skizofrenia tak
terinci). Untuk penggunaan antipsikotik tunggal terbanyak yaitu risperidon dan
antipsikotik kombinasi terbanyak yaitu klozapin-risperidon. Sementara itu,
triheksifenidil obat selain antipsikotik yang terbanyak digunakan.
Collections
- Pharmacy [1444]