Evaluasi Kecocokan Pola Tanam Dengan Ketersediaan Air Pada Daerah Irigasi Aji Kedung Pengilon (Evaluating The Suitability Of Crop Pattern For Water Supply In Aji Kedung Pengilon Irrigation Area)
Abstract
Daerah irigasi Aji Kedung Pengilon terletak di Desa
Tunggul Sari, Kecamatan Brangsong,
Kabupaten
Kendal,
memiliki
luas
area
layan
sebesar
2577
hektar.
Pada
daerah
irigasi
tersebut
terdapat
petak
sawah
seluas
201
hektar
yang
masuk
kedalam
golongan
lima
yang
berada
pada
saluran sekunder
Klaseman
yang tidak teraliri air, hal ini menyebabkan kesulitan petani dalam hal
penyediaan air,
maka dari itu diperlukan adanya studi untuk mengetahui kecocokan pola tanam.
Metode yang digunakan untuk mencari curah hujan rerata kawasan menggunakan metode
Thiessen.
Perhitungan evapotranspirasi dilakukan menggunakan metode Penman-Monteith.
Metode
yang digunakan untuk mendapatkan debit sungai adalah metode bangkitan air model F.J. Mock
dan
dibantu dengan
menggunakan program
Solver
pada
software Microsoft Excel, untuk mendapatkan
nilai
optimum
parameter
karakteristik
hidrologi
daerah
tangkapan
air
disekitar.
Dilakukan
juga
perbandingan
untuk
memilih
debit
yang
dipakai
dalam
analisis
debit
andalan.
Perhitungan
kebutuhan air irigasi menggunakan metode FAO yang bersumber dari Standar Perencanaan Irigasi
KP-01, dengan lama persiapan lahan selama 30 hari, serta nilai perkolasi diambil sebesar 2 mm/hari.
Digunakan
dua
alternatif
pola
tanam
Padi-Padi-Palawija
dengan
perbedaan
awal
masa
tanam,
alternatif 1 dimulai pada bulan Oktober periode satu dengan jarak 15 hari antar golongannya, dan
alternatif
2 dimulai pada bulan
Oktober
periode satu
untuk golongan satu dengan jarak 15 hari untuk
golongan selanjutnya.
Berdasarkan
hasil
analisis
yang
telah
dilakukan,
metode
bangkitan
air
model
F.J.
Mock
tidak mendapatkan hasil yang dapat memenuhi syarat
yang telah ditentukan, selanjutnya digunakan
debit
terukur
untuk
perhitungan
debit
andalan,
ketersediaan
air
pada
DAS
Blorong
melimpah
sepanjang
tahun
dengan
debit
andalan
minimum
sebesar
2,42
3
m
/detik,
dan
debit
maksimum
sebesar
11,46
3
m
/detik.
Pada perhitungan kebutuhan
air irigasi
dilakukan dengan dua alternatif awal
masa
tanam
dengan
menggunakan
pola
padi-padi-palawija.
Alternatif
dua
merupakan
alternatif
terbaik
dari
dua
alternatif
yang
dilakukan.
Penyiapan
lahan
alternatif
dua
dimulai
pada
bulan
Oktober
periode
satu,
dengan
debit
pengambilan
maksimum
sebesar
3,40
3
m
/detik,
dan
debit
pengambilan rerata sebesar 1,36
3
m
/detik.
Hasil perhitungan keseimbangan air
menunjukkan bahwa
ketersediaan
air
irigasi
memenuhi
kebutuhan
air
irigasi
sepanjang
tahun
dengan
surplus
terkecil
terdapat
pada bulan September periode ke
satu
sebesar 0,02
3
m
/detik, sedangkan
surplus
terbesar
terdapat pada bulan
April
periode
satu
sebesar
10,5
3
m
/detik.
Perhitungan keseimbangan air dengan
menggunakan pola tanam Padi-Padi-Palawija
menunjukkan bahwa kebutuhan air irigasi terpenuhi
sepanjang
tahun,
maka
pola
tanam
Padi-Padi-Palawija
cocok
untuk
daerah
irigasi
Aji
Kedung
Pengilon.
Collections
- Civil Engineering [4205]