Aktivitas Sitotoksik Ekstrak Etil Asetat Kulit Batang Faloak (Sterculia Quadrifida R.Br) Pada Sel Kanker Serviks Hela
Abstract
Latar Belakang: Kulit batang faloak (S. quadrifida R.Br) diketahui memiliki
aktivitas sitotoksik jalur p53 dan apoptosis dengan kandungan terbesar flavonoid
dan fenolik yang telah diujikan menggunakan fraksi etil asetat pada sel T47D dan
sel MCF-7. Namun pengujian terhadap ekstrak etil asetat kulit batang faloak pada
sel kanker HeLa belum dilakukan, sehingga diperlukan eksplorasi untuk melihat
potensi dan aktivitas senyawa pada ekstrak etil asetat kulit batang faloak terhadap
sel HeLa.
Tujuan: Mengetahui profil senyawa dalam ekstrak kulit batang faloak
(S. quadrifida R.Br) dan aktivitas sitotoksiknya terhadap sel kanker serviks HeLa.
Metode: Proses ekstraksi kulit batang faloak dilakukan dengan ultrasound assisted
extraction (UAE) menggunakan pelarut etil asetat. Identifikasi kimia dilakukan
menggunakan kromatografi lapis tipis (KLT) dengan pereaksi semprot dragendorf,
AlCl3, Anisaldehid-H2SO4, KOH dan FeCl3. Setelah identifikasi kimia dilanjutkan
pengujian sitotoksisitas pada Sel HeLa dengan metode MTT-assay konsentrasi
12,5; 25; 50; 100; dan 200 µg/mL hingga diperoleh nilai IC50. Indeks selektivitas
juga dihitung dengan membandingkan IC50 pada sel HeLa dengan IC50 pada sel
Vero.
Hasil: Hasil identifikasi ektrak etil asetat kulit batang faloak menunjukkan positif
flavonoid, alkaloid dan kuinon pada identifikasi tabung dan KLT. Hasil olah data
uji sitotoksik menunjukkan ekstrak etil asetat memiliki IC50 95,705 µg/mL pada sel
HeLa dengan indeks selektivitas sebesar 1,421.
Kesimpulan: Ekstrak etil asetat kulit batang faloak yang mengandung flavonoid,
alkaloid, polifenol, terpenoid dan kuinon memiliki aktivitas sitotoksik ketegori
rendah dengan indeks selektifitas yang rendah.
Collections
- Pharmacy [1481]